IMBCNEWS – Bandung – Puluhan pesantren dari berbagai daerah di Indonesia meramaikan Expo Kemandirian Pesantren 2024, mulai dari 8 Oktober hingga 12 Oktober 2024 di Trans Studio Mall Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan rangkaian menyambut Hari Santri 2024 yang digelar Kementerian Agama (Kemenag).
Pemeran bisnis pesantren ini diikuti 50 pondok pesantren yang menampilkan berbagai produk usaha mereka. Pameran produk-produk unggulan pesantren ini merupakan hasil dari program bantuan inkubasi bisnis pesantren yang telah menjadi program prioritas Kemenag. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi pesantren-pesantren di Indonesia. Produk- produk tersebut mulai dari kerajinan tangan, oleh-oleh khas daerah, kuliner, hingga produk tekstil dan juga menghadirkan talk show, stand up comedy, band performance, lomba branding usaha, dan lomba inovasi bisnis.
Expo Produk Pesantren ini merupakan bagian dari peringatan Hari Santri 2024 yang digelar Kemenag di berbagai daerah. Hari yang diperingati setiap 22 Oktober ini bukan sekadar hari untuk merayakan identitas sebagai santri, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan dan kontribusi santri dalam sejarah bangsa Indonesia.
Peringatan Hari Santri 2024 mengusung tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”. Tema ini menegaskan bahwa santri masa kini memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan para pendahulu yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa. Dalam konteks ini, melanjutkan juang bukan hanya berarti mengenang, tetapi juga beraksi dengan semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman modern. Sebagai penerus perjuangan, santri masa kini dihadapkan pada tanggung jawab untuk tidak hanya menjaga warisan nilai-nilai luhur, tetapi juga berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan, Kemenag berusaha membangkitkan kesadaran kolektif tentang pentingnya peran santri. Kemenag juga ingin menampilkan kepada masyarakat betapa santri tidak hanya belajar di pesantren, tetapi juga berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa. Dengan pemahaman yang lebih dalam, santri masa kini diharapkan bisa lebih aktif dalam berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga teknologi.
Dalam event tersebut, banyak produk pesantren yang diperkenalkan ke para pengunjung dari berbagai wilayah. Hasil karya yang penuh inovasi dari sekitar 50 peserta pesantren itu mempunyai keunggulan yang luar biasa dan di apresiasi oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Turut hadir dalam Expo Kemandirian Pesantren di Trans Studio Mall Bandung, Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad, Dirjen Bimas Buddha Supriyadi, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam, serta Stafsus Menag Abdul Rochman (Gus Adung), Wibowo Prasetyo, dan Nuruzzaman. Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad mengatakan, alasan gelaran Expo Kemandirian Pesantren dilakukan di Trans Studio Mall Bandung adalah supaya produk-produk karya pesantren dapat dikenali oleh banyak kalangan masyarakat. “Mal, tempat di mana para pengunjung dari semua lapisan masyarakat hadir di tempat ini. Semoga ini menjadi bukti bahwa karya nyata produk-produk pesantren mulai dikenali oleh masyarakat,” ungkapnya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pemerintah telah memberikan bantuan inkubasi bisnis melalui program Kemandiran Pesantren kepada 3.600 pesantren yang ada di Indonesia. “Kita mulai dari hulu sampai ke hilir. Pelatihan kita berikan, pilihan bisnisnya kita berikan, modal kita berikan, sampai siapa yang harus beli kita juga siapkan jika pesantren kesulitan dalam memasarkan produk-produknya,” ujar Menag Yaqut dalam acara Expo Kemandirian Pesantren 2024 di Trans Studio Mall Bandung, Kamis (10/10/2024).
Gus Men, penggilan akrab Menag Yaqut, juga menceritakan bahwa program Kemandirian Pesantren ini berawal dari keprihatinan Presiden Joko Widodo terhadap kondisi pesantren yang ada di Indonesia. “Beliau (Presiden Jokowi) mengatakan, pesantren ini jasanya besar terhadap negara, tetapi kenapa perhatian negara kita ini masih kurang. Terutama soal ekonomi,” jelas Gus Men.
“Bagaimana agar pesantren bisa mandiri secara ekonomi sehingga di dalam melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran dan dakwah itu tidak harus tergantung dengan pihak-pihak lain. Oleh karena itu kemudian Kemandirian Pesantren ini menjadi program prioritas yang harus dilaksanakan,” ungkapnya.
Sementara, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Abu Rokhmad, dalam laporan kegiatannya menguraikan bahwa ide besar di balik Kemandirian Pesantren adalah terciptanya pesantren yang berdaya, mandiri, dan. kuat. “Dari 3.600 pesantren yang telah mendapat bantuan inkubasi bisnis, kita masih memiliki sekitar 40 ribu pesantren lainnya yang perlu didukung. Harapan kami, program ini dapat terus berkembang dan dilanjutkan agar pesantren lebih dikenal oleh masyarakat luas,” ungkap Abu Rokhmad. Sedangkan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Basnang Said menggarisbawahi pentingnya transaksi ekonomi yang terjadi di expo ini sebagai bukti nyata kemandirian pesantren.
“Pesantren yang mandiri akan mampu mendukung pendidikan dan dakwahnya secara lebih efektif. Tahun depan, kami merencanakan expo yang lebih besar lagi. Tahun ini ada 50 booth, dan kami berharap jumlah tersebut bisa meningkat di masa-masa datang,” pungkasnya.
Salah satu peserta pameran di kunjungi Menag Gus Men, yaitu Pondok Pesantren Quantum IDEA (jalan Camar 101 RT 3/7 Kel. Jatiraden kec. Jatisampurna kota Bekasi), memamerkan produk unggulannya seperti Sambal, Sabun Quantum IDEA dan kompor induksi SUNTHREE. Pimpinan Harian Ponpes Quantum IDEA H.M Amin Tahmid sangat senang boothnya dihampiri Menag.
“Senang Gus Men menghampiri dan melihat langsung produk dari pesantren Quantum, beliau sangat apresiasi terhadap kompor induksi SUNTHREE, semoga produk ini banyak peminatnya dan banyak yang membeli mengingat produk ini mempunyai kualitas yang tidak jauh berbeda bahkan jauh lebih bagus dengan yang ada di pasaran”, ungkap Amin.
Lebih lanjut Amin mengatakan bahwa Ponpes Quantum IDEA berupaya agar usaha santri mandiri dan menjadi badan usaha milik pesantren. Produksi SUNTHREE akan menjadi andalan bagi kemandirian Pesantren Quantum IDEA. Produk2 yang akan dibuat dengan merek SUNTHREE sebagai berikut ; Kompor gas, Kompor induksi, Tapeyaki, Setrika induksi, Cooker hood, Microwave, Oven. (*)
Foto : Instagram Kemenag