IMBC News | SEA Junction bekerja sama dengan Asia Justice and Rights (AJAR) akan menyelenggarakan Pameran “Cartooning the ASEAN Way of Non-Interference and Consensus” pada tanggal 22 Oktober hingga 3 November 2024 di Curved Wall, lantai 4 (Pameran Komik) dan sudut Ruang, lantai 1 (Pameran Kartun), Pusat Seni dan Budaya Bangkok untuk merefleksikan masa depan peran ASEAN dalam mengatasi isu-isu terkini dan yang muncul di kawasan. Di lantai 4 dipajang komik, sedangkan di lantai 1 ada kartun.
Pembukaan pameran akan dilakukan di SEA Junction (Lantai 4, BACC) pada tanggal 22 Oktober pukul 17.30-19.00 dengan menghadirkan pembicara Khin Ohmar (Peace and Security Advocate, Myanmar) Stephane Peray (Political Cartoonist) Gandjar Harta Widodo (1st Prize Winner (Comics Category), Indonesia) dan Kelly Twinkle I. Mangi (Special Mention (Comics Category), Philippines)
Pameran ini terdiri dari karya para pemenang Kompetisi Kartun dan Komik “Cartooning the ASEAN Way of Non-Interference and Consensus” yang diadakan oleh SEA Junction bekerja sama dengan AJAR pada awal tahun 2024 serta karya-karya pilihan dari peserta lain di kedua kartun tersebut. dan kategori komik. Lebih jelasnya, pemenangnya adalah sebagai berikut:
Kategori Komik/Papan Cerita
Juara 1 : Gandjar Harta Widodo, Indonesia
Hadiah Kedua : Christian Oliver A. Cruz, Filipina
Juara III : Priyo Wicaksono, Indonesia
Kategori Kartun
Juara 1 : Joshua Ezekiel C. Bolofer, Filipina
Hadiah Kedua : Ye Thway Ni, Myanmar
Juara 3 : Wahyu Erliandra dari Indonesia dan Iris Athena Serrano
Gandjar menilai positif kegiatan ini sebagai wadah untuk mempersatukan negara-negara ASEAN. Menurutnya, Asean perlu menunjukkan kepada dunia bahwasanya rasa persatuan negara-negara ASEAN bisa memberikan satu kekuatan luar biasa.
Di sisi lain, kegiatan ini juga memberikan kesempatan dan peluang bagi para seniman kartun dan komikus untuk dapat memberikan pandangannya dan saran yang mungkin tak diduga terhadap persoalan yang dihadapi negara anggota ASEAN.
“Saya berharap, bahwa kegiatan ini dapat berlangsung lebih panjang dan terus menerus, sebab tanpa kehadiran para seniman dalam mengatasi persoalan ASEAN mungkin banyak hal yang tidak terfikir. Seniman dapat memberikan pendapat dan pandangan yang kadang di luar pemikiran orang pada umumnya, termasuk para pemangku jabatan di tiap negara, bahkan para politisi,” kata Gandjar.
Pada tahun 1983 – 1989 Gandjar pernah menjadi illustrator di Kompas, kemudian di Tabloid Monitor, Tabloid Bola 83-89, Kartunis di majalah FarEastern Hongkong Review (2007-2009), Crerative director dan Ilustrator di Bloomberg Business week (2010-2015). Selain itu pernah sebagai kartunis lepas di Singapore Newsletter Tabloid, harian Jurnal Nasional, Harian SINARHARAPAN, Harian KORAN JAKARTA, dan Tata artistik di TNT-TV. ***