IMBCNews, Karawang | Puluhan hektar tanaman padi sedang bunting dan mulai mekar di sawah petani terserang hama tikus dan kekurangan air. Hal ini terjadi di Dusun Bakan Uma, Desa Sekarwangi, Kecamatan Rawamerta.
Beberapa warga petani yang mengelola sawah di Dusun Bakan Uma mengungkap keluhan, sawah mereka mengalami kekeringan akibat saluran tersier tersumbat dan air irigasi tidak sampai ke sawah. Selain itu, serangan hama tikus turut merusak tanaman padi mereka.
Salah seorang di antara petani tersebut yang disapa Sabra mengungkap, bertepatan sawah dia di samping lokasi sumur minyak Pertamina. “Bekas pengeboran sumurnya terbengkalai dan lokasinya juga tidak terurus. Di lokasi itu jadi tempat tikus bersarang,” ungkapnya kepada IMBCNews, di lokasi sumur Pertamina, Dusun Bakan Uma Desa Sekarwangi, Kamis (27/6).
Akibat gerombolan tikus punya sarang dan berkembang biak di situ, sebut Sabra, sawahnya telah menjadi salah satu lokasi korban serangan hama tikus. “Padahal tanaman padi saya sedang bunting dan tidak mungkin akan semi lagi,” sebut dia.
Sabra mengatakan, bahwa tanaman padi di sawahnya ini jadinya tinggal pinggiran saja. Bagian tengah sawah diserang tikus.
Ia kemudian membandingkan bahwa pada musim panen yang lalu, hasil panen yang dipetik Sabra juga tidak memuaskan. Dari sawah seluas 1,5 hektar menghasilkan gabah kurang-lebih hanya 3 ton. “Modal mulai dari pembenihan dan penanaman padi pun tidak kembali,” paparnya.
Di lokasi sama, salah seorang anggota kelompok tani di Desa Sekarwangi, Sali, menguatkan apa yang sampaikan Sabra. Ia katakan, dengan terbengkalainya sumur bekas pengeboran oleh Pertamina itu, saat sekarang menjadi sarang tikus.
“Sampai-sampai tikus naik dan bersarang di pohon pohon dan semak semak di seputaran tempat tidak terawat ini. Selain itu, air saluran ke sawah petani tersumbat. Air tidak masuk saluran tesier. Jadi sawah milik petani di sekitaran sini kekeringan. Air dari pintu Gambarsari normalnya masuk saluran tesier. Nah di saluran tesiernya kering karena air terhambat,” kata Suli.
Ia kemudian berharap agar ada perbaikan saluran dari pihak Pertamina. “Hal ini agar sawah milik para petani sekitar area sumur pertamina tidak kekeringan lagi,” harap Sali.
Di tempat terpisah, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sri Tani H Udira mengatakan, sawah milik anggota poktan yang dipimpinya di Desa Sekarwangi tidak hanya diserang tikus tapi juga banyak yang kekeringan.
Faktor penyebabnya menurut Udira diakibatkan saluran tesier yang kering sehingga air tidak sampai ke sawah-sawah. Harapan petani, sebut Udira, pihak Pemerintah Kabupaten Karawang melaui dinas terkait turun tangan untuk segera melakukan normalisasi saluran agar air dapat masuk saluran tesier.
“Seperti petani yang lain, saya juga mengharap Pemkab Karawang bisa tanggap dan sigap, dalam upaya untuk menyelamatkan padi yang masih tersisa supaya bisa dipanen. “Masalahnya padi lagi pada bunting tentu juga perlu diselamatkan ya, yang masih tersisa itu,” ucap dan harap Udira kepada IMBCNews, di Desa Sekarwangi, Kamis.
Ia menambahkan, kalau segara normalsasi memakai alat keruk berupa beko. “Melalui pengerukan dan pembenahan yang diperlukan, sepertinya air akan dapat segera lancar lagi sampai ke saluran tesier. Dari saluran tesier airnya bisa diarahkan ke sawah-sawah para petani, khususnya di lingkungan Bakan Uma,” kata dan harap Udira lagi.
Ia menambahkan, mengenai tanaman padi yang sedang bunting di sawah petani yang terserang hama tikus dan kekeringan diperkirakan mencapai puluhan hektar.
“Sekarang harapan saya bagaimana pemerintah menekan kecenderungan gagal panen. Kalau petani ada juga yang berupaya dengan pompanisasi, namun tidak maksimal karena sumber airnya juga sulit. Kalau sekiranya pemerintah membiarkan, dimungkinkan pada periode pertengahan 2024 ini akan banyak petani di Desa Sekarwangi yang gagal panen. Akibat serangan tikus mau pun akibat sawah kurang air atau kekeringan,” pungkas Ketua Poktan Sri Tani, Udira. (hhr/asy-2706: lpt/lpg)