IMBCNEWS Jakarta | Sejumlah Warga berkumpul setelah sekolah PBB yang digunakan sebagai tempat pengungsian terkena serangan Israel di Rimal, Kota Gaza, Jalur Gaza utara. Atas kekejaman itu, Senator independen yang berkoalisi dengan Demokrat, Bernie Sanders, mengajukan “resolusi ketidaksetujuan” jika Amerika Serikat terus mengirimkan persenjataannya ke Israel.
Meskipun Resolusi itu kemungkinan besar tidak akan lolos karena adanya dukungan kuat dari anggota Senat lainnya untuk Israel, tetapi hal itu perlu disampaikan agar pihak luar juga mengerti tidak semua warga AS setuju dengan kebijakan Israel.
Senat Amerika Serikat akan mengadakan pemungutan suara pada Rabu (20/11) terkait undang-undang yang bertujuan memblokir penjualan senjata ke Israel. Hal tersebut didorong oleh sejumlah anggota parlemen yang menilai Israel menghalangi pengiriman bantuan vital untuk warga sipil Palestina di Gaza.
Senator independen yang berkoalisi dengan Demokrat, Bernie Sanders, mengajukan “resolusi ketidaksetujuan” itu. Resolusi itu kemungkinan besar tidak akan lolos karena adanya dukungan kuat dari anggota Senat lainnya untuk Israel. Namun, pendukung berharap langkah tersebut dapat mendorong pemerintah Israel dan Presiden Joe Biden untuk berbuat lebih banyak dalam melindungi warga sipil Gaza.
Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi, dan wilayah kantong tersebut berisiko menghadapi kelaparan. Pejabat kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 43.922 warga Palestina tewas dalam serangan Israel dalam 13 bulan terakhir.
Dua resolusi yang disponsori bersama oleh Senator Demokrat Jeff Merkley dan Peter Welch akan memblokir penjualan peluru mortir 120 mm dan amunisi atau JDAMS. Resolusi ketiga, yang disponsori oleh Senator Demokrat Brian Schatz, akan memblokir penjualan peluru tank.
“Perang ini hampir seluruhnya dilakukan dengan senjata Amerika Serikat dan $18 miliar dari uang pembayar pajak Amerika Serikat. Israel telah menjatuhkan bom seberat 2.000 pon yang disediakan Amerika Serikat ke lingkungan padat penduduk, menewaskan ratusan warga sipil untuk melumpuhkan segelintir anggota Hamas, dan tidak melakukan upaya untuk membedakan antara warga sipil dan kombatan,” kata Sanders dalam sebuah pernyataan.
“Tindakan ini tidak bermoral dan ilegal,” katanya.
Biden, yang masa jabatannya berakhir pada Januari, terus menyokong Israel sejak Hamas menyerang pada 7 Oktober 2023. Insiden itu menewaskan 1.200 orang dan Hamas menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.
Pada Oktober, pemerintahan Biden mengultimatum Israel untuk segera meningkatkan bantuan ke Gaza dalam waktu 30 hari, atau akan berpengaruh terhadap bantuan militer Amerika Serikat.
Namun, Washington mengumumkan pada 12 November bahwa mereka menilai Israel membuat kemajuan dan tidak menghalangi bantuan ke Gaza. Banyak kelompok bantuan yang tidak sependapat dengan penilaian itu.
Israel menyatakan telah berupaya memenuhi kebutuhan kemanusiaan. Mereka mengatakan masalah utama pengiriman bantuan terhambat oleh isu distribusi PBB.
Hukum Amerika Serikat memberi Kongres wewenang untuk menghentikan penjualan senjata asing utama melalui resolusi ketidaksetujuan. Meskipun resolusi semacam itu belum pernah berhasil melewati Kongres dan mengatasi veto presiden, undang-undang mewajibkan Senat untuk memberikan suara jika resolusi diajukan, yang sering kali memicu perdebatan sengit yang memalukan bagi presiden sebelumnya.
imbcnews/voa ind/diolah/