IMBCNews, Sukabumi | Angin kencang kembali beraksi. Kali ini melanda wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dampak kejadian ini dilaporkan telah menyebabkan puluhan rumah mengalami kerusakan.
Data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, mencatat hujan lebat disertai angin kencang melanda tiga kampung di Desa Cianaga, Kecamatan Kecamatan Kabandungan, mulai Sabtu petang hingga sekitar pukul 21.00 WIB.
Tiga kampung terdampak. Yaitu: Kampung Jabon RT 05/RW 02, Kampung Cimanggu RT 08/RW 02, dan Kampung Cingrit RT 06/RW 04.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kabandungan, Yusuf mengatakan angin kencang merusak pulukan rumah, namun tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu.
Berdasarkan pendataan awal, ada 29 rumah warga yang terdampak angin kencang dan mengalami kerusakan. Perinciannya, 19 unit rusak ringan dan 10 rusak sedang.
Kerusakan rumah akibat angin kencang itu rata-rata pada bagian atap. Selain rumah, dilaporkan juga ada tempat majelis taklim di Kampung Jabon yang mengalami kerusakan ringan.
Yusuf mengatakan, puluhan rumah terdampak bencana itu dihuni 29 kepala keluarga (KK), yang terdiri atas 140 jiwa. “Bantuan tanggap darurat sandang, pangan, dan kebutuhan balita diperlukan korban terdampak,” sebut dia.
Yusuf juga menyampaikan, akibat rumah rusak dibutuhkan bantuan lainnya; Seperti genting, asbes, kayu, kaso, paku, dan juga terpal. “Rumah yang mengalami kerusakan sementara ini ditangani dengan peralatan seadanya,” ungkapnya.
Hari sama, dilaporkan terjadi hujan deras yang disertai angin kencang mengakibatkan pohon tumbang di wilayah Kampung Babakan Pala RT 33/RW 09 Desa Cikahuripan, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Petugas Pusdalops PB BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria melaporkan bahwa dampak kejaian ini ada satu rumah bagian dapurnya tertimpa pohon. “Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut,” kata Sandra.
Menurut dia, P2BK Kadudampit sudah berkoordinasi dengan perangkat kewilayahan dan pihak terkait lainnya untuk melakukan asesmen. Warga dan petugas bergotong royong untuk membantu warga terdampak bencana. (Sumber: Republika)