IMBCNEWS Jakata | Panitia mengklaim rektorat mengancam akan membubarkan acara yang digelar di Auditorium MM UGM itu apabila mereka tetap mengundang capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.
Penolakan itu mengundang reaksi banyak pihak akan netralitas Kampus UGM di Bulak Sumur Yogjakarta itu.
Panitia sebuah acara diskusi yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM) mengklaim tak mendapatkan rekomendasi atau izin dari rektorat kampus untuk mengundang calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan sebagai narasumber.
Panitia mengklaim rektorat mengancam akan membubarkan acara yang digelar di Auditorium MM UGM itu apabila mereka tetap mengundang capres dari Koalisi Perubahan tersebut.
Acara diskusi yang digelar pada Jumat (17/11) mulai pukul 13.00 WIB itu bertajuk ‘Indonesian Future Stadium Generale’ yang diselenggarakan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) BersamaIndonesia.
Anies diundang dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 membahas topik ‘Finding Justice Development for the Future of Indonesia: Promoting Jakarta ‘Kota Kolaborasi’ as a Pioneer of Global Sharing City’. Acara itu berlangsung pada Jumat (17/11) pukul 13.00 WIB.
Public Affairs Bersama Indonesia Muhammad Khalid mengatakan nama Thomas Lembong diajukan sebagai pengganti setelah panitia tidak mendapatkan rekomendasi dari rektorat untuk menghadirkan Anies.
“Ada satu rekomendasi dari pengelola tempat yang tentu saja kampus UGM, karena kita sifatnya menyewa tempat di sini. Rekomendasinya yaitu bahwa tidak menyarankan kehadiran tokoh ini, bapak Anies Baswedan karena dianggapnya melekat dengan unsur unsur politis di fase-fase saat ini,” kata Khalid ditemui di Auditorium MM UGM, Jumat.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kehadiran Anies sebagai narasumber digantikan Thomas Trikasih Lembong selaku menteri perdagangan 2015-2016 dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2016-2019.
Thomas yang kini juga ditunjuk menjadi salah satu co-captain dalam Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) untuk Pilpres 2024, hadir secara daring dalam acara tersebut.
Khalid menjelaskan, acara ini sudah terencana sejak dua pekan lalu dan mencantumkan nama Anies sebagai salah satu narasumbernya.
Saat itu pihaknya berkoordinasi dengan pihak prodi MM FEB UGM selaku pengelola tempat dan tidak ada catatan apapun terkait acara. Khalid mengklaim kala itu semua sudah ‘deal’.
Dalam selebaran yang tersebar di media sosial, Bersama Indonesia juga mengundang narasumber lain seperti Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Lars Bo Larsen; Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns; Associate Profesor Nanyang Technological University Singapura Sulfikar Amir; Pendiri dan Direktur Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja; dan pakar perencanaan dan pembangunan kota dari UGM, Tri Mulyani Sunarharum.
Khalid menjelaskan selebaran acara disebar melalui media sosial pada H-2. Namun, sehari berselang atau Kamis (16/11) petang, pengelola lokasi acara mengirimkan pesan terusan WhatsApp dari rektorat kepada panitia. Intinya agar Anies tidak dihadirkan sebagai narasumber.
“Di situ ada redaksi (kalimat) bahwa apabila tetap memaksakan seperti itu akan ada aparat keamanan yang menertibkan acara ini atau dalam bahasa sederhananya dibubarkan,” klaim Khalid.
Khalid pun menunjukkan percakapan WhatsApp antara dirinya dengan seseorang bernama kontak ‘rektorat’ yang ia panggil dengan nama ‘Pak Wija’.
Isi percakapannya adalah meminta Khalid untuk memastikan kedatangan Anies. Selain itu ada anjuran rektor agar acara dibatalkan jika Anies tetap didatangkan. Kata dia, tangkapan layar percakapan ini sudah viral di media sosial X (Twitter).
Anies digantikan Thomas Lembong di acara diskusi di UGM.Thomas Lembong selaku menteri perdagangan 2015-2016dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2016-2019 meniadi pembicara menggantikan Anies Baswedan di UGM.
imbcnews/CNN Indonesia/diolah)