IMBCNews – Negara-negara Arab yang merupakan tetangga dari Palestina tampaknya tidak terlalu hirau dengan pahitnya penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina. Padahal seluruh dunia sudah tahu, jumlah korban tewas sejak Oktober 2023 akibat serangan tentara Israel di Gaza sampai dengan 15 April 2024 sudah mencapai 33.797 jiwa, dimana 72% dari mereka adalah anak-anak dan Perempuan.
Sementara di samping itu korban luka-luka sekitar 76.465 orang. Hal ini tentu tidak bisa kita terima karena apa yang dilakukan oleh Israel tersebut sudah jelas-jelas merupakan tindakan genosida, dimana pemerintah Israel secara sengaja dan sistimatis telah melakukan gerakan pembantaian terhadap rakyat Palestina.
Terutama terhadap mereka yang tinggal di Gaza dengan maksud untuk memusnahkan mereka yang tinggal disana agar Israel dengan mudah dan leluasa dapat menguasai daerah tersebut, sehingga mereka bisa menempatkan rakyat dan tentaranya untuk tinggal disana sehingga rakyat dan bangsa Palestina benar-benar telah kehilangan kemerdekaan dan kedaulatannya.
Pertanyaannya, apa yang telah dilakukan oleh negara-negara seperti Jordania dan Saudi Arabia di tengah-tengah situasi yang seperti itu ? Ternyata negara-negara tersebut lebih tampak berdiam diri saja.
Bahkan ketika Iran menghujani wilayah-wilayah tertentu di Israel dengan drone dan rudal-rudalnya, sebagai tindak balasan terhadap serangan Israel ke kantor perwakilannya di Syria, Jordania dan Saudi malah ikut menembaki drone-drone dan rudal-rudal yang dilesatkan iran, sehingga banyak dari drone-drone dan rudal-rudal tersebut telah berjatuhan terlebih dahulu sebelum sampai kesasarannya.
Jadi dari peristiwa tersebut jelas terlihat bahwa dalam konflik antara Palestina dan Israel, Jordania dan Saudi tampak lebih memihak dan membela kepentingan Israel ketimbang membela rakyat Palestina.
Bahkan kedua negara tersebut terlihat dan terkesan sudah menjadi kuda tunggangan dari negara Israel dan Amerika. Dugaan ini diperkuat dengan adanya serangan Israel ke Iran dimana semestinya Jordania dan Saudi juga menembaki drone-drone dan rudal-rudal yang dilepaskan oleh Israel ke wilayah Iran tersebut. Tapi apa yang terjadi ? ternyata Jordania dan Saudi tidak melakukan apa-apa.
Hal ini tentu saja sangat kita sesalkan karena ternyata kedua negara tersebut lebih mengedepankan persahabatannya dengan Israel dan Amerika ketimbang menjunjung tinggi nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan.
Jadi kita melihat kedua negara tersebut sekarang tampak lebih sibuk dengan urusan dirinya dan sekutu-sekutunya sehingga kedua negara tersebut kita lihat tidak lagi memiliki semangat juang yang tinggi seperti dahulu untuk membela dan menegakkan keadilan dan kebenaran dalam pergaulan dunia yang sudah sangat bobrok seperti sekarang ini.
Bahkan yang lebih mengenaskan lagi kedua negara tersebut tampak lebih menonjolkan dirinya sebagai antek dan atau pembantu setia dari negara Amerika dan Israel ketimbang membangun aliansi dengan Iran untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan yang telah dilakukan oleh negara zionis dan paman sam tersebut terhadap rakyat Palestina. Apakah Jordania dan Saudi sudah menjadi menjadi antek Amerika dan Israel ?
Penulis,
Anwar abbas
Wakil Ketua umum MUI