IMBCNEWS | Washington, DC Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken bersiap-siap untuk bertolak ke Mesir, Israel dan Tepi Barat dalam beberapa hari mendatang; sementara isu bantuan Ukraina, meningkatnya kedekatan Rusia-Iran dan deeskalasi ketegangan Israel-Palestina menjadi prioritas agendanya.
Departemen Luar Negeri hari kemarin, mengatakan Blinken akan berkonsultasi dengan mitra-mitranya itu pada beberapa isu, antara lain “invasi Rusia ke Ukraina, Iran, hubungan Israel-Palestina dan upaya melestarikan atau mewujudkan solusi dua negara untuk konflik kedua pihak itu, serta perlindungan hak asasi manusia dan nilai-nilai demokrasi, demikian di lansir VOA AS – Ind. pekan ini.
Israel telah memberikan bantuan medis dan kemanusiaan ke Ukraina, tetapi menghindari pengiriman peralatan militer ke Kyiv, sebuah langkah yang dinilai dapat mengusik Rusia dan merugikan kepentingan keamanan Israel di Suriah, mengingat keterlibatan Rusia di negara yang sedang dilanda perang saudara itu.
Amerika masih terus mencari dukungan Israel bagi Ukraina, sambil menahan diri untuk tidak mengkritisi sikap Israel dalam perang Rusia di Ukraina.
Lawatan Blinken ke Timur Tengah pada 29-31 Januari itu dilakukan tidak lama setelah pertemuan Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan dan para pemimpin Israel-Palestina pada 18-20 Januari lalu. Saat itu Gedung Putih mengatakan Sullivan menyampaikan kembali “komitmen Amerika yang tak tergoyahkan untuk keamanan Israel” guna melawan berlanjutnya ancaman yang ditimbulkan Iran.
Pejabat-pejabat Amerika menuduh Iran menyediakan pesawat-pesawat nirawak pada Rusia untuk digunakan di Ukraina, dan menyebut bantuan militer semacam itu “menimbulkan kondisi yang sangat tidak stabil.”
Iran mengaku telah memasok Rusia dengan pesawat nirawak, tetapi bersikeras bahwa pengiriman piranti itu dilakukan jauh sebelum perang Rusia di Ukraina.
Selama perjalanannya, Blinken akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Eli Cohen, dan pejabat-pejabat senior lainnya di Yerusalem. Di Tepi Barat, Blinken akan bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan pejabat-pejabat senior lainnya.
“Dengan para pemimpin Israel dan Palestina, Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan menggarisbawahi kebutuhan yang mendesak untuk mengambil langkah-langkah mengurangi ketegangan guna mengakhiri siklus kekerasan yang telah merenggut begitu banyak nyawa orang yang tidak berdosa,” demikian petikan pernyataan Departemen Luar Negeri.
Ditambahkan, “Ia akan membahas pentingnya menegakkan status quo bersejarah Haram Al Sharif atau Temple Mount di Yerusalem dengan kata-kata dan tindakan.”
PM Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan dadakan ke Yordania untuk menemui Raja Abdullah II, Selasa 24/1 (foto: dok).
BACA JUGA:
Netanyahu Kunjungi Yordania, Raja Abdullah Minta Israel Hormati Status Quo Kompleks Al-Aqsa
Pasca kunjungan seorang menteri kabinet ultra-nasionalis Israel ke kompleks Masjid Al Aqsa, awal Januari lalu Dewan Keamanan PBB melangsungkan pertemuan untuk menegaskan kembali perlunya melestarikan status quo bersejarah di tempat-tempat suci Yerusalem.
Sementara saat berada di Kairo, Blinken akan bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El Sissi dan Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry untuk memajukan kemitraan strategis Amerika-Mesir, membahas dukungan bersama untuk pemilu di Libya, dan proses politik yang sedang berlangsung di Sudan. Imbcnews/em/lt/diolah/**