IMBCNEWS Jakarta | Amerika Serikat (AS) hari Rabu (7/8) mendesak Israel agar menyelidiki dan menerapkan akuntabilitas setelah muncul video yang menunjukkan tentara Israel melakukan pelecehan seks terhadap seorang tahanan Palestina.
AS Prihantin melihat hal itu, karenanya perlu adanya penyelidikan secara mendalam. Video pengawasan yang bocor, disiarkan di Channel 12 Israel, memperlihatkan para tentara memilih seorang tahanan di pangkalan Sde Teiman, tempat Israel menahan warga Palestina selama perang Gaza.
Para tentara Israel itu tampaknya melakukan tindakan seksual terhadap tahanan di balik tirai. Setidaknya satu tentara tampak meletakkan tangan di selangkangannya sendiri.
“Kami telah melihat video dan laporan pelecehan seks yang mengerikan terhadap para tahanan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan.
Tahanan Palestina yang dibebaskan sering melontarkan tuduhan penyiksaan, pemerkosaan, dan pelanggaran lain di dalam tahanan, namun pihak berwenang Israel membantahnya.
Pekan ini, para pakar PBB memperingatkan “meningkatnya penggunaan penyiksaan” oleh Israel terhadap tahanan Palestina sejak perang di Gaza dimulai. Mereka mengimbau agar dilakukan upaya untuk mencegah kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Hak asasi manusia para tahanan harus dihormati dalam semua kasus, dan ketika ada dugaan pelanggaran, pemerintah Israel perlu mengambil langkah-langkah untuk menyelidiki mereka yang diduga melakukan pelanggaran dan, jika perlu, meminta mereka bertanggungjawab,” kata Miller. Ia menambahkan bahwa penyelidikan militer Israel “harus dilakukan dengan cepat.”
Seorang juru bicara militer Israel yang dihubungi kantor berita AFP mengatakan militer sedang mempelajari laporan itu.
Militer akhir bulan lalu mengatakan pihaknya sudah membuka penyelidikan atas “dugaan pelecehan” terhadap seorang tahanan di Sde Teiman menyusul berbagai laporan media internasional, badan-badan PBB dan organisasi hak asasi manusia.
Sembilan tentara diinterogasi. Ini mendorong aktivis sayap kanan Israel, sebagian dari mereka mempunyai hubungan dekat dengan pemerintah, bergegas ke Sde Teiman untuk menunjukkan dukungan kepada tersangka. Sebagian berhasil menerobos masuk ke fasilitas tersebut.
AS merupakan sekutu penting Israel dalam perang dengan Gaza. Tetapi, AS berkali-kali menyatakan kekhawatiran atas banyaknya korban jiwa di kalangan warga sipil.
Hamas melancarkan serangan paling mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober, yang menyebabkan kematian 1.198 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasar angka resmi Israel. Militan juga menangkap 251 orang, 111 di antaranya masih ditahan di Gaza, termasuk 39 orang yang menurut militer tewas.
Serangan Israel sebagai balasan telah menewaskan 39.677 orang di Gaza, menurut kementerian kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara kematian warga sipil dan militan. Serangan Israel juga telah menghancurkan sebagian besar wilayah Palestina, termasuk kawasan permukiman, sekolah, dan infrastruktur penting lain.
imbcnews/voa ind/diolah/