Oleh Dr. Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum MUI
IMBCNEWS Jakarta | Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikatakan tengah mempertimbangkan pemindahan sebagian dari warga Jalur Gaza, Palestina, ke Indonesia dalam rangka membangun kembali daerah jalur gaza yang telah porak poranda akibat dari agresi Israel yang telah berlangsung sejak Oktober 2023.
Tetapi Pertanyaannya, apakah rencana Trump itu layak untuk didukung atau tidak? Saya rasa tidak , karena dibalik rencana tersebut ada bau anyir yang tidak bisa diterima karena dalam rencana tersebut tersirat maksud pertama, untuk melemahkan kekuatan Hamas dan kelompok perlawanan lainnya karena dengan berkurangnya jumlah penduduk gaza maka tentu jumlah personil yang bisa direkrut oleh kelompok-kelompok perlawanan terhadap pendudukan Israel akan berkurang sehingga Amerika dan Israel akan bisa dengan mudah mengontrol dan mengendalikan kelompok perlawanan yang ada.
Kedua, jika AS dan Israel bisa memindahkan sebagian dari warga Gaza itu ke negara lain maka sudah bisa dipastikan Amerika Serikat dan Israel tidak akan mengembalikan rakyat Gaza dan Palestina tersebut kembali ke negara mereka karena hal demikian akan menjadi ancaman bagi Israel.
Ketiga, dengan kosongnya daerah Gaza, Israel akan semakin bersemangat untuk mewujudkan negara Israel raya yang mereka idam-idamkan karena wilayah negara Palestina sudah bisa mereka kuasai.
Untuk itu kita berharap agar Pemerintah Indonesia jangan meladeni rencana Trump tersebut karena dibalik topeng kemanusiaan yang dia pergunakan ada rencana buruk yang tidak bisa kita terima yaitu memperkuat dan memperluas negara Israel serta mengorbankan kemerdekaan dan kepentingan rakyat Palestina dan itu jelas-jelas tidak bisa kita terima.
imbcnews/diolah/