IMBCNews, Jakarta | Selain dipandang tanpa ada pemberitahuan sehari sebelumnya, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Francine Eustacia juga memandang bahwa biaya administrasi penarikan uang tunai di Bank DKI lebih mahal dibandingkan bank lainnya.
Anggota Komisi B Francine menyebut, khususnya untuk penarikan di atas Rp100 juta administrasinya lebih mahal. “Selain itu tanpa pemberitahuan sehari sebelumnya kepada yang dikenakan biaya administrasi Rp100 ribu,” terang dia di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut Francine mengatakan, biaya administrasi Rp100 ribu itu sangat besar. “Saya udah cek di bank lain itu ke teller, biaya administrasi hanya Rp10 ribu. Ini Bank DKI 10 kali lipat,” ceplosnya.
Menurut dia, nasabah yang menarik uang tunai di atas Rp100 juta biasanya tergolong prioritas dan harusnya mendapatkan fasilitas-fasilitas dari bank termasuk pembebasan biaya administrasi.
“Terkait dengan biaya administrasi, biasanya kalau bank-bank lain ini berlomba-lomba memberikan, menarik nasabah dengan memberikan gratis biaya administrasi,” katanya.
Selain tentang penarikan tunai, Francine juga membahas terkait penukaran uang di Bank DKI yang dikenai biaya administrasi sebesar Rp10 ribu. Hal ini dia ketahui saat meminta timnya menukarkan uang ke dalam bentuk pecahan dalam rangka Lebaran pada Maret lalu.
Dia lalu meminta bank BUMD Jakarta itu mempertimbangkan kebijakan pemberlakuan biaya administrasi ini. Sebab, bank yang belum lama ini dilanda masalah sistem layanan tersebut dinilai perlu menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah mereka.
“Ini tolong juga bisa menjadi pertimbangan dan masukan bagi Bank DKI bagaimana caranya untuk menggaet nasabah lebih banyak, memberikan promosi, juga memberikan layanan yang bisa bersaing dengan bank-bank lainnya,” kata Francine.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo mengatakan akan meninjau ulang kebijakan pemberlakuan biaya administrasi untuk penarikan uang tunai di atas Rp100 juta dan penukaran uang.
“Kami reviu mengenai biaya agar digratiskan, paling tidak kami lebih kompetitif dari bank lain. Termasuk untuk biaya penukaran uang yang akan reviu lagi supaya kami jauh lebih kompetitif dan memberikan manfaat yang baik untuk masyarakat Jakarta,” kata Agus. (Sumber: Antara)