IMBCNews, Jakarta | PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memanfaatkan momentum penguatan tren ekonomi tahun berjalan sambil terus meningkatkan kualitas kredit dan coverage meliputi monitoring, penanganan, dan kebijakan perseroan.
“Tren pemulihan ekonomi sepanjang tahun 2023 ini berjalan sangat baik. BNI memanfaatkan momentum ini untuk mengoptimalkan peningkatan layanan,” ungkap Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo, dalam siaran pers yang diterima IMBCNews di Jakarta, Ahad (10/7/2023).
Penguatan tren ekonomi saat ini, sebut dia, sambil dibarengi peningkatan kinerja BNI untuk meningkatkan kualitas kredit dan coverage. Upaya perbaikan kualitas kredit dilakukan melalui monitoring, penanganan, dan kebijakan perseroan.
“Sejauh ini yang dilakukan BNI telah berjalan cukup efektif,” tegasnya.
Lebih lanjut Okki Rushartomo mengatakan, hal tersebut telah dapat menjaga posisi rasio non-performing loan (NPL) per Maret 2023 berada pada angka 2,77 persen, atau membaik jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar 3,46 persen.
“Posisi Mei 2023, rasio NPL kembali membaik ke posisi 2,57 persen dan ditargetkan turun ke 2,29 persen pada akhir tahun ini,” ungkap dan harap dia.
Rasio NPL Coverage per Maret 2023, sebut Okki Rushartomo, telah tercatat 286,8 persen dan kecenderungan ini juga akan kembali membaik ke posisi 301 persen pada akhir tahun.
“Tentunya upaya ekspansi yang kami lakukan berjalan beriringan dengan perbaikan kualitas kredit. Kami berharap monitoring, penanganan, dan kebijakan kualitas kredit yang kami lakukan ini dapat efektif mendukung pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan,” katanya.
Perekonomian Indonesia, tambah Okki Rushartomo, terus menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang positif; “Terutama setelah status Pandemi Covid-19 ditetapkan sebagai Endemi. Hal ini memberikan optimisme bagi pelaku ekonomi di Indonesia,” tuturnya.
Ia juga memapar, bahwa momentum pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut hingga akhir tahun 2022, dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat tahun 2022 mencapai 5,01 persen, yang mengakibatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,31 persen sepanjang tahun 2022.
Pemulihan ekonomi ini terus berlanjut pada kuartal pertama tahun 2023, dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan ekspor mencapai 5 persen.
“Sejalan itu, kondisi perekonomian Indonesia yang semakin membaik. Kami akan terus mencari peluang untuk dapat memanfaatkan momentum ini guna meningkatkan pencapaian kinerja sekaligus menguatkan kualitas portofolio hingga akhir tahun 2023,” pungkasnya. (asy: SP-BNI)