IMBCNews.com | Bagi pencari kerja, lowongan kerja adalah tujuan. Namun, pencari kerja perlu berhati-hati agar tidak terjebak dengan lowongan palsu. Alih-alih dapat kerja, yang ada malah dimintai uang.
Platform ketenagakerjaan JobStreet membagikan sejumlah kiat untuk mengidentifikasi dan menghindari lowongan pekerjaan palsu sehingga dapat menjadi pelamar kerja yang cermat. Data dari Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan terdapat peningkatan sebesar 1,87 persen lowongan kerja baru pada 2022 dibandingkan dengan 2021. Peningkatan jumlah lowongan kerja ini berpotensi memunculkan lebih banyak lowongan palsu.
Managing Director JobStreet di Indonesia Varun Mehta mengingatkan orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan mereka secara psikologis cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan. sehingga, mereka kurang antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi.
“Selain itu, hal ini juga dapat berdampak terhadap psikologis pencari kerja yang jatuh ke lubang ini. Korban bisa putus asa dan kehilangan semangat untuk mencari lowongan kerja yang lain,” katanya, Selasa (2/11/2022).
Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari lowongan kerja palsu.
- Waspada terhadap lowongan pekerjaan yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan
Dibayar dengan gaji besar untuk melakukan tugas-tugas ringan adalah skenario impian bagi siapa pun. Namun, beberapa ‘tawaran pekerjaan’ ini bisa jadi penipuan.
Orang yang menjadi korban penipuan biasanya tertarik dengan janji gaji tinggi dan pekerjaan mudah. Ini merupakan kombinasi ideal bagi mereka yang mencari pekerjaan paruh waktu atau mereka yang memiliki pengalaman bekerja yang minim. - Perekrut berkomunikasi secara eksklusif melalui media sosial
Jika seorang perekrut menghubungi Anda melalui media sosial, Anda sebaiknya sudah lebih skeptis. Perekrut dari perusahaan resmi biasanya berkomunikasi melalui email, telepon, atau aplikasi lowongan kerja di mana identitas mereka yang sebenarnya ditampilkan. - Perusahaan mengirimkan email yang mencurigakan
Apakah pesan tersebut berasal dari alamat email resmi perusahaan? Jika itu berasal dari alamat email pribadi atau yang tidak terkait dengan perusahaan yang diklaimnya mewakili, maka iklan pekerjaan itu bisa jadi penipuan. Biasanya, oknum perusahaan palsu akan memilih nama domain yang mirip dengan domain asli, bahkan menyiapkan konten serupa untuk meyakinkan Anda. Perhatikan kembali apakah ada salah penulisan pada nama perusahaan atau tidak. - Perekrut pekerjaan menanyakan informasi pribadi
Perekrut pekerjaan nyata hanya tertarik pada hal-hal seperti pekerjaan dan latar belakang pendidikan, keahlian, dan informasi pribadi dasar. Di luar itu, tidak ada perusahaan yang benar-benar menggunakan informasi tambahan apa pun, seperti detail bank atau nomor jaminan sosial. Anda hanya boleh memberikan informasi pribadi ini setelah perusahaan mempekerjakan kamu. - Anda mendapatkan tawaran pekerjaan instan tanpa surat lamaran?
Jika seseorang menghubungi Anda secara online dengan tawaran pekerjaan langsung, itu adalah tanda bahaya yang serius. Tawaran pekerjaan tipikal datang setelah proses lamaran kerja yang lengkap, meliputi penyerahan resume dan surat lamaran, penyaringan kandidat yang tepat oleh pemberi kerja, dan wawancara kerja formal. - Perekrut meminta uang
Atasan yang meminta uang Anda adalah salah satu tanda bahaya terbesar saat melihat iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan. Jika Anda harus membayar untuk melamar pekerjaan, kemungkinan besar lowongan itu palsu.