IMBCNEWS, New York, – Wakil Perwakilan Tetap China untuk PBB Geng Shuang berbicara di depan forum Dewan Keamanan PBB meminta Israel untuk mematuhi batas wilayah Palestina, karena Tel Aviv terus mengizinkan dan menyetujui permukiman ilegal Yahudi di Wilayah Pendudukan. Mestinya Israel mempunyai rasa malu karena terus melakukan penyerobatan tanah milik orang-orang Palistina secara sewenang-wenang dan menafikan seruan dan keputusan PBB.
“Pembangunan dan kegiatan pemukiman seperti itu melanggar hukum Internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2334, dengan tegas Beijing mendesak Israel untuk segera menghentikan tindakan ini dan berhenti merambah tanah dan sumber daya rakyat Palestina,” katanya. Dikutip dari MEMO, dan dilansir kantor berita Mina, Jumat (26/5).
“Soal tempat suci keagamaan, Israel harus menghentikan provokasinya, menjamin hak beribadah umat Islam, menegakkan perdamaian dan ketenangan tempat suci keagamaan, dan menghormati perwalian Yordania”, lanjutnya.
Menurutnya, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir menyebabkan ketegangan baru dengan menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa, dan seperti memproklamasikan dugaan kepemilikan Israel atas situs suci Islam untuk kedua kalinya.
Shuang juga menarik perhatian pada fakta bahwa ketegangan dan bentrokan antara pendudukan Israel dan kelompok Perlawanan Palestina “telah berulang selama beberapa tahun terakhir, sepenuhnya menunjukkan bahwa proses perdamaian yang lama terhenti tidak berkelanjutan, bahwa manajemen krisis sepotong-sepotong akan tidak bertahan lama, dan solusi yang komprehensif dan adil tidak tergantikan.
“Cina dalam masalah ini, seperti yang lainnya di kawasan itu, kemungkinan melampaui Amerika Serikat sebagai kekuatan penengah dan hegemoni. Seharusnya AS, menjadi negara dengan pengaruh besar pada pihak-pihak yang berkonflik harus melakukan upaya nyata untuk memajukan proses perdamaian Timur Tengah dan tidak boleh mencegah Dewan Keamanan untuk mencapai konsensus minimum tentang masalah Palestina-Israel,” tegasnya.
Pernyataan diplomat China itu muncul ketika pemerintah Israel kemarin menyetujui anggaran negara yang diusulkan untuk 2023-2024, yang mengalokasikan sekitar 3,5 miliar shekel Israel (941 juta dolar) untuk proyek pemukiman ilegal dan peningkatan infrastruktur mereka.
Perkiraan saat ini, ada sekitar 700.000 pemukim ilegal yang tinggal di 164 pemukiman dan 116 pos terdepan di Tepi Barat yang Diduduki dan Yerusalem Timur yang Diduduki, dengan rencana perluasan karena Tel Aviv sering menyetujui ribuan unit pemukiman lainnya.
imbcnews/MINA/diolah.