IMBCNews, Jakarta | Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Alexander Sonny Keraf, mencurigai proyek food estate atau lumbung pangan bukanlah program bertujuan membangun ketahanan pangan. Sonny menilai, ada motif ekonomi dari proyek di hamparan lahan seluas 600 ribu hektare berlokasi di Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup pada era Abdurrahman Wahid (Gus DurI itu behkan menuding, ada indikasi proyek itu bertujuan mengambil kayu saja. “Caranya dengan membabat hutan tanpa benar-benar mengerjakan lumbung pangan,” katanya.
“Saya mencurigai sejak awal bahwa rencana food estate singkong yang difokuskan di kawasan Gunung Mas, Kalimantan Tengah, sesungguhnya bukan mau membangun food estate, tapi saya curiga mohon maaf bahwa tujuannya adalah membabat hutan untuk mengambil kayunya,” ungkap Sonny melalui keterangannya di Jakarta, dikutip IMBCNews dari Republika, Ahad (21/1/2024).
“Artinya untuk kepentingan ekonomi di dalamnya,” kata Sonny yang menjabat Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud tersebut.
Dia curiga karena latar belakang proyek food estate dikerjakan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Padahal penanggung jawab proyek tersebut seharusnya menteri pertanian (Mentan).
Kecurigaan kedua adalah pemilihan singkong sebagai yang ditanam di area food estate. Namun, ia tak melihat adanya rencana awal hingga langkah selanjutnya dari penanaman singkong tersebut.
“Bayangkan saja luas areanya 600 ribu hektare, berarti kan besar-besaran bila sekali panen. Kalau benar untuk pangan maka seharusnya ada industri pabrik yang sangat besar yang akan mengolah hasil panen singkong tersebut untuk dijadikan pangan yang akan dikonsumsi masyarakat,” ujar Sonny.
“Herannya, kini proyek food estate malah tidak jelas ujung dan pangkalnya,” ucap Sonny melanjutkan.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dominggus Oktavianus Tobu Kiik mengatakan, Gibran Rakabuming Raka akan memberi kejutan soal isu food estate atau lumbung pangan. Kejutan itu akan disampaikan dalam debat calon wakil presiden (cawapres) di Jakarta.
Adapun debat malam ini adalah bertema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. Proyek food estate diperkiran akan diangkat cawapres untuk menyerang kandidat lainnya. (Sumber: Republika)