IMBCNews, Jakarta | Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan sejumlah kontribusi penting yang telah diberikan Indonesia untuk keberlanjutan sektor maritime global.
Hal ini disampaikan Menhub saat memberikan general statement dalam Sidang Majelis Organisasi Maritim Internasional (IMO) ke-33 di London.
Menhub mengatakan pernyataan yang disampaikan di depan para anggota IMO ini merupakan salah satu upaya meyakinkan tiap negara anggota untuk mendukung Indonesia yang mencalonkan kembali menjadi anggota dewan IMO kategori C periode 2024 – 2025.
Kategori C mewakili negara yang memiliki jalur transportasi dan memiliki daerah perairan yang luas, dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis. Pada kategori ini, akan terisi sebanyak 20 negara terpilih.
“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia berperan penting sebagai jalur pelayaran dan pusat perdagangan internasional,” ucap Menhub dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Menhub mengatakan, sejak bergabung dengan IMO pada tahun 1973, Indonesia telah memberikan cukup banyak kontribusi yang nyata bagi kemajuan sektor maritim dunia.
Salah satu kontribusinya yaitu meningkatkan perlindungan lingkungan laut, dengan berpartisipasi aktif dalam berbagai inisiatif proyek IMO. “Beberapa usaha yang dilakukan Indonesia yaitu turut meratifikasi Konvensi Internasional 1990 tentang kesiapsiagaan, respon, dan kerjasama pencemaran minyak,” ujarnya.
Indonesia juga menunjukkan kontribusinya bagi reformasi organisasi IMO, dengan turut Amandemen Konvensi IMO 2021.
“Jika berhasil terpilih kembali, Indonesia akan berkomitmen mengembangkan sektor maritim dunia yang berkelanjutan, serta memastikan organisasi IMO yang lebih kuat, profesional dan efisien,” tuturnya.