IMBC NEWS, Tasikmalaya | Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mendorong penyediaan tempat penginapan di sekitar objek wisata Situ Gede, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. Diharapkan adanya fasilitas ini dapat menambah daya tarik bagi wisatawan.
Gubernur menyinggung, selama ini tidak ada tempat untuk penginapan para wisatawan di kawasan objek wisata Situ Gede. “Kalau saya jadi wisatawan, ada pilihan menginap di kota atau di sekitar sini. Sepertinya mah enak di pinggir Situ Gede. Kami arahkan Pak Wali mengundang investor untuk buat penginapan,” singgung dan saran Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, Sabtu (14/1).
Ungkapan Gubernur Jabar itu berkait dengan meresmikan hasil revitalisasi tahap awal Objek Wisata Situ Gede. Salah satu yang menjadi sasaran revitalisasi adalah kios pedagang di sempadan situ.
Melaui revitalisasi, disediakan 32 kios untuk pelaku usaha tempat makan. Di atas kios itu disediakan tempat makan lesehan. “Jadi, di atas (kios) untuk tempat ngariung, balakecrakan, botram, dan lain sebagainya,” kata Kang Emil.
Ihwal atap bagian atas tempat makan lesehan yang dinilai terlalu tinggi, menurut Emil, nantinya bisa disesuaikan dengan kondisi. Pasalnya, di sekitar tempat makan lesehan itu terdapat pohon-pohon rindang, sehingga diharapkan pengunjung tetap terlindungi dari panas dan hujan.
Gubernur menilai, sejauh ini Situ Gede siap untuk dikunjungi wisatawan, termasuk turis asing. Meskipun baru revitalisasi tahap awal, kata dia, kawasan wisata Situ Gede sudah lebih tertata. “Sekarang Situ Gede sudah rapi, siap menerima wisatawan mancanegara,” kata dia.
Dengan revitalisasi ini, sebut Emil Situ Gede menjadi destinasi wisata yang dapat ikut menggerakkan perekonomian warga.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, Situ Gede merupakan salah satu ikon wisata Kota Tasikmalaya. Dengan revitalisasi, ia optimistis makin banyak wisatawan yang berkunjung. “Tugas kami untuk menjaga dan memeliharanya. Kami juga akan kembangkan wisata di sini. Mudah-mudahan bisa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujar Cheka.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat Dikky Achmad Sidik menjelaskan, pada revitalisasi tahap awal Situ Gede dilakukan sejumlah pekerjaan, antara lain penataan sempadan sisi timur situ, perbaikan tanggul, penataan jalur pedestrian, penataan kios dan tempat makan lesehan, juga toilet. Anggaran revitalisasi tahap awal ini disebut sekitar Rp 8 miliar.
“Total kebutuhan kan Rp 45 milar. Tahun kemarin baru dikerjakan sekitar Rp 8 miliar. Jadi, baru 25-30 persen,” kata dia.
Revitalisasi Situ Gede, lanjut Diky, akan berlanjut. Namun, ia memperkirakan tidak dalam waktu dekat karena Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jabar mempunyai sejumlah pekerjaan revitalisasi situ lain.
Menurut dia, kemungkinan revitalisasi Situ Gede berlanjut pada 2024, tapi itu pun disesuaikan dengan ketersediaan anggaran. “Keinginan kami dituntaskan, tapi itu tergantung kebijakan fiskal. Kami akan usulkan untuk penanganan tuntas,” kata Dikky. (Sumber: Republika)