IMBCNews, Jakarta | Gunung Ibu erupsi dengan melontarkan abu vulkanik setinggi dua kilometer dan meluncurkan lava pijar sejauh 500 meter sampai satu kilometer ke arah utara, barat laut, barat, dan selatan.
Demikian dilaporkan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan. Ia mengatakan letusan gunung yang terletak di barat laut Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara itu terjadi malam ini pukul 22.00 WIT.
Menurut Hendra, teramati sinar api tinggi. “Tinggi sanar api itu lebih kurang 600 meter di atas puncak,” paparnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (2/2).
Hendra menuturkan erupsi itu terekam pada alat seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mililiter dan durasi hingga 2 menit 20 detik.
Kolom abu vulkanik yang membumbung berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.
Saat ini Gunung Ibu berada pada status level II atau waspada dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Ibu agar tidak beraktivitas di dalam radius dua kilometer dan perluasan sektoral berjarak 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker), dan mata (kacamata),” kata Hendra.
Gunung Ibu merupakan gunung api bertipe strato volcano yang memiliki ketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut terletak di barat laut Pulau Halmahera, Maluku Utara.
Puncak gunung merupakan kawah vulkanik. Pusat kawah memiliki lebar 1 kilometer dan kedalaman 400 meter, sedangkan bagian luar memiliki lebar 1,2 kilometer.
Sepanjang tahun 2023, Gunung Ibu menduduki posisi kedua gunung api paling aktif erupsi di Indonesia. Gunung api tersebut mengalami erupsi sebanyak 21.100 kali.
PVMBG mengingatkan masyarakat untuk selalu mewaspadai aliran lahar pada sungai-sungai yang berhulu ke puncak Gunung Ibu dan selalu berkoordinasi dengan pos pengamatan gunung api setempat. (Sumber: Antara/PVMBG)