IMBCNEWS Jakarta | Pemimpin Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan, pada Kamis pekan ini Israel telah melanggar batas kemanusiaan dengan meledakkan ribuan pager atau penyeranta di berbagai wilayah negara itu.
Nasrallah telah menuduh Israel terkait serangan baru-baru ini, yang menyebabkan sejumlah korban tewas di Lebanon.
Apa yang telah terjadi pada Selasa dan Rabu lalu. Pada Selasa, saya hanya ingin memberikan ringkasannya karena Anda semua telah mengetahui apa yang terjadi, ribuan penyeranta telah menjadi target dari musuh kita Israel, dan semua itu diledakkan pada saat bersamaan. Musuh kita melanggar, melalui serangan ini, semua peraturan, hukum dan batasan,” kata Nasrallah.
Hizbullah membeli walkie-talkie lima bulan lalu, pada saat yang hampir bersamaan dengan pembelian penyeranta, sebuah sumber keamanan mengatakan itu.
Setidaknya 37 orang tewas dan lebih dari 3 ribu terluka ketika penyeranta dan kemudian walkie-talkie yang digunakan oleh para anggota Hisbullah meledak dalam dua gelombang serangan pada Selasa dan Rabu.
Lebanon dan Hizbullah mengatakan, Israel melakukan serangan tersebut.
Sementara AP melaporkan, ratusan orang menghadiri pemakaman dua pejuang Hizbullah, Fadel Abbas Bazzi dan Ahmad Ali Hassan pada Kamis. Keduanya turut menjadi korban dalam serangan penyeranta dan walkie-talkie pada Selasa dan Rabu.
Para pelayat mengusung dua peti mati dalam prosesi yang dilakukan di kawasan pemakaman Al Hawraa di pinggiran selatan kota Beirut.
Mariam Darwish, pendukung Hisbullah dari Lebanon selatan mengatakan, serangan tersebut tidak berdampak pada mereka dan juga tidak membuat mereka takut.
“Sebaliknya, ini meningkatkan moral, kekuatan, tekad, dan keinginan untuk melawan musuh Zionis dan memberi tahu mereka bahwa kami tetap kuat. Tidak peduli apa yang coba kalian lakukan, kalian tidak akan bisa menakuti kami. Kami akan terus melanjutkan pawai dan perayaan, dan kami akan terus bernyanyi, di sini kami melayanimu, Hussein. Di sini kamu melayanimu, Nasrallah,” kata Darwish.
imbcnews/Voa ind/diolah/