IMBCNEWS | Tel Aviv, – Laporan ekonomi Israel menyebutkan, investasi perusahaan teknologi Israel turun 65% selama kuartal kedua tahun ini, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Laporan diterbitkan oleh pusat penelitian Israel IVC, yang berbasis di Tel Aviv, dan LeumiTech, cabang Bank Leumi yang berspesialisasi dalam layanan perbankan untuk perusahaan teknologi. Quds Press melaporkan.
Menurut laporan itu, investasi di perusahaan swasta melambat,di tengah kenaikan suku bunga, penurunan pasar saham global, dan pemecatan karyawan.
Laporan juga mencatat, ketidakpastian politik dalam negeri atas reformasi peradilan yang kontroversial, menyebabkan investor asing bersikap menunggu dan melihat tentang kesepakatan penutupan.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa pada 2021 dan 2022, sekitar 80 persen investasi modal ventura di sektor teknologi dihasilkan dengan uang asing, menurut Otoritas Inovasi Israel.
Perdagangan di Bursa Efek Tel Aviv juga terpengaruh pada paruh pertama tahun 2023, karena ketidakpastian atas rencana reformasi peradilan, yang ditunda pada bulan Maret.
Bursa mengatakan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan awal pekan ini bahwa selama enam bulan pertama tahun ini, dua indeks saham turun sekitar 1-3 persen, pada saat indeks global MSCI melonjak 12 persen, selama periode yang sama.
Jumlah transaksi pada kuartal kedua juga menurun sebesar 48 persen, dengan 100 transaksi dicatat selama periode tersebut dibandingkan dengan 192 transaksi setiap tahun.
Menurut data dari Leumi Tech, penurunan masih terus terjasdi pada tingkat putaran pendanaan tahunan, baik dari segi jumlah uang maupun jumlah perusahaan, kata CEO Leumi Tech Temur Arbil Sadras.
Selama lebih dari enam bulan, pemerintah pendudukan Israel telah menghadapi demonstrasi yang meningkat setiap pekan untuk menekan pemerintah Netanyahu agar mundur dari rencana mengurangi kekuasaan peradilan, demi cabang legislatif dan eksekutif. imbcnews/Minanes/diolah/