IMBCNEWS Gaza, | – Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengecam pasukan Israel karena memaksa setidaknya 100 pria yang ditahan membuka pakaian hingga pakaian dalam di depan umum. Israel sangat biadap mereka menagkap wartawan dari berbagai media kemudian dipaksa ditelanjangi dan tangan terikat tali dibelakangnya.
Dunia internasional diharapkan mengutuk atas tindakan itu karena sudah melebihi akal pikiran manusia yang punya keberadaban.
Pasukan rezim merekam video orang-orang yang ditangkap dan beredar luas di media sosial, diansir Minanews, pada Sabtu.
Video tersebut, yang dikonfirmasi setelah muncul pada Jumat (8/12), menunjukkan orang-orang tersebut duduk di jalan di suatu tempat di Gaza utara sambil diawasi oleh beberapa tentara, dengan seajata laras panjang.
Hamas pada hari Jumat mengutuk pengupasan tersebut dan mendesak kelompok hak asasi manusia internasional untuk menyelidiki masalah tersebut.
“Melucuti pakaian mereka dengan cara yang memalukan adalah kejahatan terang-terangan Zionis untuk membalas dendam terhadap warga sipil kami yang tidak berdaya sebagai akibat dari pukulan yang diderita oleh tentara dan perwira mereka di tangan kelompok perlawanan Palestina,” Izzat al-Risheq, seorang anggota kata biro politik Hamas dalam sebuah pernyataan.
“Kami menganggap pendudukan bertanggung jawab atas nyawa dan keselamatan mereka, dan kami menyerukan semua lembaga dan organisasi hak asasi manusia dan kemanusiaan untuk campur tangan.”
Tidak jelas mengapa orang-orang ini ditahan dan ke mana mereka dibawa.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan mereka menahan warga sipil untuk menginterogasi dan memeriksa siapa yang terkait dengan Hamas dan siapa yang tidak.
Juru bicara tersebut tidak berbicara langsung mengenai video tersebut, namun mengatakan sejauh ini ratusan tersangka telah diinterogasi dan banyak yang telah menyerahkan diri dalam 24 jam terakhir.
Ditempat terpisah, pemerintahan AS Joe Biden justru memveto rancangan PBB tentang perlunya gencatan senjata dan solusi dua negara. “Meskipun sebagian rakyat AS punya empati dnegan warga Gaza, Biden justru mendorong terjadinya genosida, dan pembantaian warga lain temasuk kalangan pers,” kata sumber itu.
imbcnews/diolah