IMBCNEWS | Iran saat ini sedang mendapat serangan teror relatif serius, utamanya di komplek Haram Suci Shahcheragh.
Siaran pers dari Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Rabu menyebutkan, Rabu malam tanggal 26 Oktober 2022, seorang teroris bersenjata menembaki para peziarah dan jamaah dengan senapan Kalashnikov setelah memasuki kompleks Haram Suci Shahcheragh
(as) di kota Shiraz, provinsi Fars – Iran.
Menurut statistik yang diumumkan oleh pihak berwenang di provinsi Fars, 15 warga Iran tewas, dan lebih dari 30 lainnya menderita luka-luka selama insiden teroris tersebut.
Ada beberapa wanita dan tiga anak di antara para syuhada serangan teroris ini. Salah satu dari anak-anak ini, bernama Artin Seraidaran, yang menderita luka-luka, kehilangan ayah, ibu dan saudara laki-lakinya selama teroris mematikan itu.
Melalui sebuah pernyataan, kelompok teroris ISIS (Daesh) mengaku bertanggung jawab atas serangan teroris tersebut. Namun, penyelidikan mengenai afiliasi teroris, kebangsaannya, motif di balik serangan dan masalah kompleks lainnya yang terkait tindakan serta kemungkinan peran aktor lain sedang diselidiki.
Dalam peristiwa ini seorang anggota ISIS berhasil dilumpuhkan oleh aparat keamanan Iran dan pelaku kedua sudah ditangkap.
Sebuah pernyataan, juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk serangan teroris di kompleks Haram Suci Shahcheragh (as) dan menyatakan simpati kepada keluarga para korban. Pernyataan terpisah, pihak berwenang dan pejabat dari berbagai negara dunia (44 negara hingga sekarang termasuk Uni Eropa, Prancis, Mesir, Italia, Bosnia, Venezuela, Jerman, Swedia dan lain-lain) juga mengutuk kejahatan keji ini dan menyerukan pemberantasan terorisme secara global. Hal ini terjadi pada saat sejumlah media dan negara- negara yang mengklaim memperjuangkan hak asasi manusia justru mendukung terorisme.
Sejak kemenangan Revolusi Islam pada tahun 1979, Republik Islam Iran telah menjadi salah satu dari korban terbesar terorisme. Selama periode ini, kelompok teroris melalui berbagai aksi mereka telah membunuh lebih dari 17.000 orang tak bersalah dan melukai banyak lainnya di negara kami. Sementara itu. Sebagian besar dari pembunuhan ini yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, dilakukan oleh kelompok teroris Mujahedin-e-Khalq Organization (MKO)
yang dilindungi serta dibiayai oleh pihak Barat.