Bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain?
IMBCNews, Surabaya | Dalam forum: Dialog Kebangsaan dan Kewirausahaan, Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengingatkan, seorang pemimpin harus mengedepankan sikap sabar daripada memperlihatkan sisi emosional saat menghadapi suatu persoalan.
Demikian antara lain disampaikan JK dalam forum dialog yang berlangsung di Surabaya, Rabu (10/1/2023). JK kemudian melontarkan pertanyaan: “Bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain?”.
Dalam upaya mengingatkan itu, JK mengibaratkan bahwa pemimpin layak seorang sopir yang harus mengedepankan kesabaran di dalam berlalu lintas. “Sebab, jika tidak sabar maka hal itu bisa mencelakakan para penumpang,” sebutnya.
“Kalau pilih sopir, jelas yang tahu arah, tidak suka marah-marah. Kalau marah-marah bisa-bisa menabrak nanti,” tambah JK.
Seorang pemimpin, lanjut JK, dalam hal ini adalah sosok pemimpin mau pun pejabat negara jika tidak bisa mengontrol emosinya, maka dampak besar bisa akan dialami oleh rakyat.
Oleh karena itu, dia menyebut saking krusial-nya peran tersebut, seorang pemimpin mau pun pejabat negara harus bisa punya sikap tenang dan mengedepankan “pemikiran dingin” saat menanggapi mau pun menyelesaikan persoalan.
“Pemimpin harus tenang, memiliki gagasan, jangan emosional, karena persoalan bangsa ini banyak, kalau tidak tenang pemimpin kami, tentu tidak baik. Pemimpin jangan emosional,” katanya.
Jusuf Kalla pun menyarankan bagi calon kepala negara sudah seharusnya mencontoh dan meneladani sifat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
“Harus amanah, tabligh, sidiq, paling baik siapa, paling amanah siapa, itu saja pegangannya. Karena kita harus mengikuti ilmu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, sebelum mendatangi forum bertajuk “Dialog Kebangsaan dan Kewirausahaan”, Jusuf Kalla terlebih dahulu mengikuti agenda “Konsolidasi Akbar Anies & Muhaiminin AMIN Jawa Timur” di DBL Arena Surabaya.
Kedatangan JK hanya sebatas tamu undangan. Hal tersebut disampaikan langsung Calon Wakil Presiden RI Nomor urut 1, Muhaimin Iskandar.
Cak Imin menyampaikan kedatangan Jusuf Kalla bukan sebagai bagian dari tim kampanye atau Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN. “Beliau tidak bisa memberikan sambutannya karena beliau bukan juru kampanye,” kata Cak Imin. | (Sumber: Antara)