Laporan Theo Yusuf dari Praha, Republik Ceko
IMBCNews, Praha | Kastil Praha, dalam bahasa Ceko disebut Pražský hrad adalah monumen yang masih layak untuk dikenang sebagai perjuangan kebebasan berekspresi bagi masyarakat luas, utamanya di kawasan Eropa Timur.
Tokoh reformasi perjuangan kebebasan berekspresi dan beragama adalah maha guru Jan Hus juga dikenal sebagai Yohanes Hus atau Juan Hus, Rektor pertama Universitas Praha – Charles University in Prague yang diprakarsai oleh Charles IV sekitar tahun 1355 M.
Pada zaman ke-15 masyarakat Praha mulai berada dalam pertentangan sosial dan agama. Pada masa ini jumlah orang yang tidak setuju dengan Gereja Katolik Roma mendirikan Pergerakan Pembaharuan yang dipimpin oleh Jan Hus.
Ia dan para murid-muridnya menuju Kastil Praha sebagai lambang kebesaran Praha saat itu, mereka dengan berorasi, “Bebaskan kami dari cengkeraman gereja atas nama agama dan negara”. Suara mahasiswa itu membahana dan terus mengalun bagaikan bah ombak besar di sungai Moldau atau Vitara, sungai besar yang membelah wilayah Bohemia di Kota Praha.
Dalam literasi yang diterima IMBCNews pada Sabtu (13/5/2023) di Praha menemukan artikel atas protes Rektor Hus, gereja dan raja-raja serta para pangeran. Akhirnya, atas seizin Roma Hus dihukum, di bakar di hadapan para pengikutnya pada tanggal 6 Juli 1415, di kota Konstanz, Jerman.
Pembakaran yang dipertontonkan secara umum itu untuk membuat pengikut Jan Hus–kaum Hussit takut. Namun, saat tangan dan kaki di rantai, Hus tak merasa takut karena ia nyakin yang di bakar hanyalah jasadnya, sementara ide dan pemikirannya akan terus menggelora di semenanjung Eropa barat dan timur.
Apa yang diyakininya, benar adanya. Tahun 1420 lima tahun setelah Jan meninggal terjadi gerakan perlawanan gereja dan pemerintah yang jauh lebih besar, yang pada akhirnya negara dan gereja mengalah untuk membelah, gereja mengurusi umat beragama sementara para kaisar, raja-raja, politisi memerintah dengan logika akal dan sosial politik secara terukur oleh akal, dengan kata lain tidak menggunakan dokma atau pokoke.
Dengan demikian hubungan gereja dan negara bersatu dan rukun karena tidak saling intervensi. Apakah Jan Huis sebagai bapak sekularisasi? Belum ditemukan literasinsi soal itu, yang pasti dampak dari ide Hus itu kini lebih dari 40 persen penduk Ceko menganut kristiani dengan berbagai varian, sementara sekitar 30 persennya termasuk aties, tidak mau akui tuhan atau kitab-kitab suci. Inilah menariknya Praha ibukota Ceko sebagai kota pelajar dan wisata, dan bebas berekspresi utamanya dalam melakukan penelitian.
Herdi Daud Ratu, salah satu tour Leader dari Hobi Holidays yang mendampingi IMCNews menambahkan, Kastil Praha merupakan bangunan terbesar di dunia, dan merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi Unesco, karena banyak mengandung sejarah dan budaya, salah satunya pembangunan gereja, kampus tua dan penemuan ilmu astronomi.
Para wisata selain dapat berkunjung ke kastil itu yang dibangun di bibir sungai Vitara dan wilayah perbukitan yang relatif tinggi, lebih dari 334 m dari permukaan air laut. Bangunan seluas 570 meter persegi itu juga terdapat jembatan Charles dan jam astronomi yang usianya lebih dari 600 tahun.
Di jembatan Charles banyak para pelukis jalanan menjajakan keahliannya melukis para pengunjung dengan bayaran sekitar 5 euro atau setara Rp77.000 (kurs Rp15.400/euro).
Itu juga, tambah Herdi yang menjadikan wilayah ini sebagai salah satu distinasi para pelancong Eropa, dan Asia termasuk Indonesia karena terdapat juga jembatan Charles dan jam astronomi yang usianya lebih dari 600 tahun silam.
Indonesia-Ceko
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Republik Ceko memiliki latar belakang sejarah yang kuat, Presiden Indonesia pertama Soekarno mengunjungi Cekoslowakia dua kali pada 1956 dan 1961.
Hubungan bilateral kedua negara telah dimulai jauh sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
Indonesia secara resmi membangun hubungan deplomatik tahun 1963, namun tahun 1942 sebelum kemerdekaan Indonesia sudah mempunyai kantor perwakilan informasi Indonesia Di Batavia. Tak heran jika sejak Soekarno menjabat presiden RI pertama, indonesia mengirim para pelajar ke Ceko lebih dari 200 pelajar dari berbagai disiplin ilmu berbeda. Hingga kini bahkan banyak alumni kampus Ceko atau Praha yang menetap di kota ini.
Terkait hubungan ekonomi, Indonesia, dengan Ceko merupakan mitra dagang terbesar nomor empat di Eropa Tengah dan Timur setelah Rusia, Ukraina dan Polandia.
Total investasi Republik Ceko pada 2010-2015 mencapai US$ 34.35 juta. Sementara data yang tercatat di BKPM, hingga Kuartal kedua 2017, Republik Ceko berada di urutan ke 41 investor dengan nilai investasi US$ 0.8 juta (dua proyek).
Pada saat Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menjamu Presiden Ceko tiga bulan silam, Ceko sepakat untuk membantu investasi ke IKN lebih besar.
Praha memang menjadi “top of mind” para pelancong ketika singgah di Ceko. Kota dengan ratusan menara serta jalan-jalan misterius bak labirin menyimpan daya tarik tersendiri.