Jakarta-IMBCNews – Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Religion Festival di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta pada 9 Oktober mendatang. Dalam acara ini akan diluncurkan tema, lagu tema, hingga logo peringatan Hari Santri Tahun 2024.
“Religion Festival itu adalah kick off dan launching logo, tema, dan juga theme song (lagu tema) Hari Santri Tahun 2024,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Abu Rokhmad dalam kegiatan ‘media gathering’ di Jakarta, Senin (7/10).
Hadir, Juru Bicara Kemenag Sunanto, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Prof Ahmad Zainul Hamdi, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Basnang Said, dan Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Akhmad Fauzin.
Abu Rokhmad menjelaskan, melalui peringatan Hari Santri setiap 22 Oktober, Kemenag mengajak segenap masyarakat untuk mengenang kembali perjuangan ulama dan santri dalam mengusir penjajah sekaligus mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Kita ingin mengajak para santri dan juga publik secara umum mengenang kembali bagaimana perjuangan para ulama zaman dulu dan para santri yang ikut dalam rangka untuk mengusir penjajah, mempertahankan kemerdekaan. Kita tahu bahwa 22 Oktober sebagai Hari Santri itu mengawali perjuangan 10 November 1945 di Surabaya,” kata Abu.
Ia juga menyampaikan melalui peringatan Hari Santri, Kemenag berharap para santri di tanah air mendapatkan spirit para ulama dalam memperjuangkan pengusiran penjajah dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Kami berharap para santri mendapatkan spirit yang kuat dari para ulama terdahulu, bagaimana mereka tidak mengena lelah berjuang, baik secara fisik dan tentu saja juga berjuang secara mental dalam konteks belajar terus-menerus, bukan hanya belajar menuntut ilmu agama, tetapi juga belajar menuntut ilmu-ilmu yang lain,” kata dia.
Puncaknya, Abu mengatakan peringatan Hari Santri 2024 akan ditandai dengan Apel Hari Santri pada 22 Oktober mendatang.
Dalam apel itu, seluruh komponen masyarakat dapat ikut serta memeriahkan peringatan Hari Santri. Sementara itu, secara terpisah, Juru Bicara Kemenag RI Sunanto juga menyampaikan bahwa Apel Hari Santri mengundang kehadiran Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Terpilih Pilpres 2024 Prabowo Subianto serta pimpinan MPR, DPR, dan pimpinan lembaga negara lainnya.
Juru Bicara Kementerian Agama Sunanto mengatakan, Religion Festival akan mengemas kinerja Kemenag terkait program prioritas pada 9 Oktober 2024. “Kemenag tidak hanya urusan haji, tapi mengurus umat semua agama. Hal teknis terkait keagamaan menjadi bagian tugas Kemenag,” terang Sunanto.
“Religion Festival akan menyampaikan capaian kinerja secara berkelanjutan, menampilkan perjalanan Kementerian Agama dalam beberapa periode. Apa saja yang sudah dilakukan,” sambungnya.
Direktur Diktis yang juga Ketua Panitia acara Ahmad Zainul Hamdi menjelaskan, Religion Festival dilatarbelakangi adanya kesadaran akan keragaman Indonesia, baik agama, budaya, bangsa, suku, dan etnis. Kementerian Agama hadir untuk mengelola keragaman ini
“Religion Festival menghadirkan Kemenag Journey. Ini perjalanan Kemenag yang hadir untuk mengelola keragaman-keagamaan dengan berbagai capaian,” sebut Ahmad Inung, panggilan akrabnya.
“Dikemas dalam bentuk festival yang fun dan popular, seluruh capaian akan dihadirkan sebagai simbolisasi kehadiran Kemenag dalam mengelola keragaman keagamaan,” lanjutnya.
Menurut Ahmad Inung, ada tiga kata kunci yang dikemas dalam Religion Festival untuk menunjukkan perkembangan Kemenag. Ketiga kata kunci itu adalah Faster, Bettter, dan Stronger. Ketiganya diturunkan dalam bentuk capaian kinerja untuk tujuh progran prioritas Kemenag dan beberapa program lainnya.
Faster, kata Ahmad Inung akan menunjukkan keberhasilan reformasi digital, di mana hampir seluruh layanan Kemenag sudah terdigitalisasi dan online. Itu mempercepat proses layanan di Kemenag.
“Titik masuk dari reformasi digital adalah Pusaka Superapps. Seluruh layanan diinsersi dalam Pusaka Superapps,” sebut Ahmad Inung.
Aplikasi ini dikembangkan Kemenag untuk mengintegrasikan sistem informasi dan layanan yang ada di Kementerian Agama. Sehingga, publik cukup mengakses aplikasi Pusaka untuk mengakses layanan Kemenag. Pusaka Superapps dirilis pada 25 November 2022, bertepatan peringatan Hari Guru Nasional.
Kata kunci kedua, Better, lanjut Inung, terkait pendidikan agama dan keagamaan. Saat ini, hampir lembaga pendidikan yang dikelola Kemenag masuk dalam kategori unggulan. Bahkan, Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) adalah SLTA terbaik di Indonesia saat ini. “MAN IC banyak dikejar lulusan SLTP,” kata Inung.
Di tingkat perguruan tinggi keagamaan, Kemenag mengembangkan UIII (Universitas Islam Internasional Indonesia) yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) dengan menjadikan kampus sebagai bagian diplomasi internasional tentang Islam Indonesia yang rahmatan lil alamin.
“Kemenag juga mengembangkan Cyber Islamic University (CIU). Perguruan tinggi ini tidak hanya melayani mahasiswa di wilayah 3T, tapi juga warga negara Indonesia di luar negeri,” paparnya.
Ketiga adalah Stronger. Secara kelembagaan, Kemenag kini semakin kuat. “Dulu orang mencibir KUA. Begitu KUA dicanangkan sebagai wajah Kemenag, tidak hanya urus Islam, lalu direvitalisasi, KUA sekarang menjadi favorit Gen Z untuk menikah di KUA,” ujarnya.
(*)