IMBC NEWS, Kahramanmaras | Kepala Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths mengatakan korban tewas di Turki dan Suriah akibat gempa akan “berlipat ganda atau lebih” dari korban yang tercatat saat ini sebanyak 28.000 jiwa.
Griffiths, tiba di Kota Kahramanmaras bagian selatan Turki, pada Sabtu (11/2). Kahramanmaras adalah pusat gempa berkekuatan 7,8 skala Richter pertama yang membalikkan kehidupan jutaan orang pada Senin (6/2) dini hari.
Wawancara Sky News, Sabtu (11/2), Kepala Bantuan PBB Griffiths mengatakan sulit memperkirakan korban gempa tersebut.
“Saya pikir sulit untuk memperkirakan dengan tepat karena kita perlu memeriksa ke bagian bawah reruntuhan, tetapi saya yakin jumlahnya (korban tewas -red) akan berlipat ganda atau lebih,” katanya. “Kami belum benar-benar menghitung jumlah korban tewas,” tambah dia.
Pejabat dan petugas medis mengatakan terdapat 24.617 orang tewas di Turki dan 3.574 di Suriah. Jumlah korban tewas secara total yang terkonfirmasi sekarang mencapai 28.191.
Puluhan ribu pekerja penyelamat menjelajahi sejumlah permukiman yang rata dengan tanah di tengah cuaca dingin yang menambah kesengsaraan jutaan orang yang sangat membutuhkan bantuan.
PBB telah memperingatkan bahwa, setidaknya 870 ribu orang sangat membutuhkan makanan panas di seluruh Turki dan Suriah. Di Suriah saja, setidaknya 5,3 juta orang diperkirakan kehilangan tempat tinggal.
Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hampir 26 juta orang terkena dampak gempa bumi. Pada Sabtu (11/2), WHO menyampaikan permintaan dana darurat, sebesar $42,8 juta untuk mengatasi kebutuhan kesehatan.
Badan bencana Turki mengatakan lebih dari 32 ribu orang dari berbagai organisasi Turki turut dalam upaya pencarian dan penyelamatan. Selain itu, juga terdapat 8.294 penyelamat internasional.
“Sebentar lagi, pencarian dan penyelamatan orang-orang akan memberi jalan bagi badan-badan kemanusiaan yang tugasnya menangani sejumlah besar orang-orang yang terkena dampak pada bulan-bulan mendatang,” kata Griffiths dalam sebuah video yang diunggah ke Twitter. [Sumber: VOA Indonesia [ah/ft])