IMBCNES | Seoul, Reuters/VOA/ Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyebutkan pihaknya akan terus mengembangkan senjata berat dan pesawat nir awak yang cukup canggih guna meningkatkan perthanan Korut dari kemungkinan adanya serangan. Oleh karenanya, ia akan terus memberi pengarahan lapangan di sejumlah pabrik senjata besar antara Kamis (3/8) dan Sabtu (5/8), termasuk lini produksi mesin untuk rudal-rudal jelajah strategis dan pesawat udara nirawak.
Dilansir oleh kantor berita Korea Utara, KCNA pada Minggu (6/8), Kim juga menginspeksi pabrik-pabrik yang memproduksi peluru artileri untuk sistem roket peluncuran ganda kaliber super besar dan kendaraan peluncur misil (Transporter erector launcher/TEL), yang biasanya digunakan untuk menembakkan rudal-rudal balistik.
KCNA melaporkan Kim menginstruksikan untuk meningkatkan kapasitas produksi di pabrik-pabrik sebagai bagian penting dari upaya memperkuat kapabilitas pertahanan negara itu. Saat menginspeksi pabrik senjata, Kim mencatat peningkatan pemrosesan presisi dan automasi yang sudah modern dalam produksi peluru artileri sistem roket peluncuran ganda kaliber super besar.
Korea Utara sudah menguji peluncur-peluncur roket untuk peluru-peluru artileri kaliber besar, rudal jelajah canggih. Pada bulan lalu, Korea Utara juga menguji rudal-rudal balistik terbarunya, termasuk rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM) yang berbahan bakar padat.
KCNA mengatakan Kim menyerukan untuk produksi massal “berbagai jenis mesin-mesin senjata strategis canggih…dan itu memberi sumbangan besar untuk mewujudkan revolusi dalam mengembangkan senjata strategis baru gaya kita.”
Pemandangan rudal balistik yang ditampilkan selama parade militer untuk memperingati 70 tahun gencatan senjata yang mengakhiri
Kunjungan-kunjungan Kim ke fasilitas-fasilitas produksi senjata ganda dalam beberapa hari berturut-turut di luar kebiasaan. Namun, lawatan itu dilakukan di tengah upaya Korea Utara untuk mengembangkan berbagai senjata konvensional dan strategis dan memamerkan sejumlah senjata baru-baru ini.
Pada akhir Juli, dalam perayaan 70 tahun berakhirnya Perang Korea, negara itu menggelar parade militer besar-besaran untuk memamerkan rudal-rudal nuklir terbaru serta pesawat nirawak (drone) penyerang dan mata-mata. Upacara itu juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Beijing dan Moskow, termasuk Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
Korea Utara juga menggelar pameran pertahanan besar yang menjadi rangkaian peringatan itu. Kim juga mengajak Shoigu untuk melihat pameran rudal-rudal balistik dan sebuah drone yang tampaknya baru.
imbcnews/voa- as-INd/diolah/