IMBCNEWS Jakarta | Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tampak ngamuk dalam mencari data-data tambahan kasus penanganan Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Setelah menggeledah rumah dinas dan menemukan miliaran rupiah dan puluhan senjata, kemarin menyita lagi mobil mewah Audi yang diparkir di rumah kediamannya Makassar.
KPK juga dilaporkan oleh Syahrul Yasin Limpo dari Kementan ke Polda Metro Jaya atas dugaan Pemerasan atau korupsi sesuai dengan UU No 31 Tahun 1999 Jo. UU No 20 Tahun 2001 terkait dengan usaha pemerasan kepada calon tersangkanya.
Atas aduan itu, menurut Prof. Dr. Tudung Mulya Lubis sebaiknya presiden turun gunung, menonaktifkan komisioner KPK agar kasusnya kian terang dan dapat mengembalikan marwah KPK sebagai lembaga penindak Korupsi.
“Saya baru mendengar kali ini komisioner KPK diadukan pemerasan. Hal itu baru saya dengar karena para komisioner KPK dulu belum pernah terjadi. Saat Susilo Bambang Yudhono menjadi presiden, ia mau turun tangan menyelesaikan kasus cicak buaya antara Kepolisian dengan KPK,” katanya di Jakarta, Kamis malam.
Sebelumnya, CNBC melansir KPK menyita sebuah mobil merek Audi A6 dalam kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyeret nama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Mobil sedan itu disita dalam penggeledahan yang dilakukan di rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar.
“Dari lokasi tersebut ditemukan dan diamankan bukti antara lain berupa 1 unit mobil merek Audi A6 dan sejumlah dokumen,” kata juru bicara KPK Ali Fikri, Kamis.
Penggeledahan di rumah yang berlokasi di Jalan Pelita Raya dan Jalan Bumi 13 Blok C Perum B BPH Makassar itu dilakukan pada Kamis, (4/10/2023). Ali mengatakan penyidik akan melakukan penelaahan terhadap barang bukti yang ditemukan untuk selanjutnya disita secara resmi. “Penyitaan sekaligus analisis masih dilakukan untuk melengkapi berkas perkara penyidikan ini.
KPK secara beruntun melakukan penggeledahan untuk mengumpulkan alat bukti terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.
Sebelumnya, KPK juga sudah menggeledah rumah dinas Syahrul Yasin Limpo dan kantornya di Kementerian Pertanian. Rangkaian penggeledahan dilakukan pada Jumat hingga Minggu pekan lalu.
Dari penggeledahan di rumah Syahrul Yasin, penyidik menyita uang senilai puluhan miliar Rupiah, serta bukti pembelian barang-barang berharga. Sementara dari kantor Syahrul di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, penyidik menyita dokumen.
Kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian saat ini sudah masuk penyidikan di KPK. KPK telah menetapkan tersangka, namun belum mengumumkannya. Dalam konferensi pers Jumat lalu, Ali Fikri mengatakan bahwa dugaan korupsi yang tengah disidik KPK adalah dugaan pemerasan dalam jabatan.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan bahwa Syahrul Yasin Limpo sudah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus itu. Ia mengaku mendapat informasi ini sudah beberapa waktu lalu. (imbcnews/cnbc/diolah/)