IMBCNEWS | Jakarta, Sebuah bom berkekuatan besar meledak, Senin (30/1), di dekat sebuah masjid dan kantor polisi di Kota Peshawar, Pakistan Barat Laut, menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai sekitar 96 lainnya, kata polisi dan sejumlah pejabat pemerintah.
Sebagian besar korban adalah polisi, kata para pejabat itu. Demikian dilansir VO Indonesia, Selasa. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman di Peshawar, Ibu Kota Provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan, tersebut.
Zafar Khan, seorang polisi setempat, mengatakan tim penyelamat berusaha membawa para korban yang terluka ke rumah sakit terdekat. Ia mengatakan pengeboman itu tampaknya merupakan aksi bunuh diri, tetapi penyelidikan akan memberikan rincian lebih lanjut.
Ia mengatakan beberapa orang yang terluka tercatat dalam kondisi kritis di rumah sakit dan ada kekhawatiran jumlah korban tewas akan meningkat.
Kecurigaan dalam serangan semacam itu paling sering jatuh pada Taliban Pakistan, yang di masa lalu mengklaim melakukan pengeboman serupa.
Taliban Pakistan dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan atau TTP. Ini adalah kelompok terpisah tetapi juga sekutu dekat Taliban Afghanistan, yang merebut kekuasaan di negara tetangganya, Afghanistan, pada Agustus 2021 saat pasukan AS dan NATO berada di tahap akhir penarikan diri mereka dari negara itu setelah 20 tahun perang.
TTP telah mengobarkan pemberontakan di Pakistan selama 15 tahun terakhir, memperjuangkan penegakan hukum Islam yang lebih ketat di negara itu, pembebasan anggota mereka yang berada dalam tahanan pemerintah dan pengurangan kehadiran militer Pakistan di bekas wilayah kesukuan di negara itu.
imbcnews/voa/[ab/uh/diolah**