IMBCNews, Jakarta | Masjid Istiqlal Jakarta, pada 22 Februari 2023 merayakan milad ke-45. Masjid ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat di Indonesia, khususnya umat muslim di tanah air.
Bersamaan dengan milad masjid terbesar di Asia Tenggara ini juga menjadi peringatan milad pertama Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, Palestina. Masjid yang dibangun sebagai simbol persaudaraan antara dua bangsa ini diresmikan pada hari Selasa, 22 Februari 2022.
Adapun Masjid Istiqlal Jakarta pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 24 Agustus 1961. Setelah 17 tahun pengerjaan, Masjid Istiqlal kemudian diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978. Oleh sebab itu, setiap tanggal 22 Februari diperingati sebagai Hari Istiqlal.
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof Dr KH Nasaruddin Umar mengatakan, nama “Istiqlal” juga dipakai oleh beberapa masjid di manca negara yang dibangun oleh komunitas Indonesia, seperti Masjid Istiqlal di Sarajevo, Ibu Kota Bosnia-Herzegovina
Selain itu ada Masjid Istiqlal Houston di Texas, Amerika Serikat yang dikelola komunitas muslim Indonesia-Amerika. Ada pula Masjid Istiqlal di kota Toronto, Canada. Istiqlal merupakan kata berasal dari Bahasa Arab yang berarti merdeka.
Menurut Prof Nasaruddin Umar, pada umumnya masjid-masjid yang dikelola komunitas Indonesia disukai komunitas muslim berbagai negara. “Ternyata masjid-masjid Indonesia diserbu berbagai kalangan. Karena komunitas Indonesia ramah dengan berbagai pihak,” kata Nasaruddin Umar saat memberi sambutan pada seminar bertajuk “Gue Indonesia Gue Palestina” di Aula Perpustakaan Nasional Jakarta, Kamis (23/2/23). Seminar ini dihelat dalam rangka memperingati milad Masjid Istiqlal Indonesia Gaza.
Terkait tema seminar, Prof Nasaruddin Umar mengucap sebagai tema yang menarik. “Saya senang sekali dengan Gue Indonesia Gue Palestina,” ujarnya.
Menurut dia, Pelestina adalah sahabat Indonesia, banyak memberi dukungan kepada Indonesia di PBB di saat awal kemerdekaan RI. “Karena itu Indonesia memberi dukungan bagi Palestina.
“Apa beda Istiqlal di Jakarta dengan Palestina, disini sudah merasakan merdeka, beda dengan disana, kita lihat pemandangan kota-kota Palestina dikelilingi tembok, yang paling miris di sekitar west bank,” ungkap Prof Nasar yang sudah beberapa kali ke Palestina.
Menurutnya, komdisi warga Palestina saat ini sangat memprihatinkan. “Sebagai Imam Besar Istiqlal saya mengimbau kepada masyarakat mari kita berbagi apa yang disana mereka perlukan. Kita memang belum kecukupan, tapi mereka bukan saja merasakan kemiskinan juga ancaman,” sebutnya.
Dia berharap semoga seluruh bangsa di dunia mau memberikan dukungan kepada Palestina menjadi negara yang berdaulat. Juga agar Israel mau membuka diri, membuka pintu sehingga Palestina juga benar merdeka.
Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza sebagai bentuk dukungan dan simbol perjuangan. Dipilihnya Nama “Istiqlal” Sebagai harapan Palestina segera merdeka. (Kadar Santoso)