Jakarta-IMBCNews – Dewan Pimpinan Pusat Partai Masyumi menggelar refleksi kritis 59 tahun peristiwa kelam sekaligus nonton bareng (Nobar) film pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam Gerakan 30 September 1965 G30S/PKI.
Refleksi dan nobar yang berlangsung di Kantor DPP Masyumi, Jalan Matraman Raya Jakarta, Senin (30/9/2024), menurut Sekjen DPP Partai Masyumi Samsudin Dayan, untuk mengenang kekejaman PKI dalam upaya mengambil alih kekuasaan dengan cara melakukan pembantaian sejumlah dewan jenderal, para tokoh masyarakat, santri dan ulama.
“Refleksi dan nobar diprakasai kompartemen pemuda, kita harapkan untuk mengingatkan kembali peristiwa kekejaman PKI, karena
hari demi hari ada yang semakin lupa. Ini momentum mengingatkan anak muda,” ujar Samsudin Dayan.
Dia juga mengingatkan agar kita menjaga NKRI dan bangsa dari ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. “Catatan penting bahwa negara harus dijaga dari ideologi yang menentang ideologi Pancasila khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita tahu komunis pahamnya atheis,” tandas Dayan.
Dia mengatakan, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka
bangsa ini harus dibangun diatas landasan UUD 1945 dan Pancasila.
“Kami dari Masyumi ingin memperbaiki, apalagi
persoalan hari ini adalan partai politik belum mampu memberikan
kepada masyarakat pendidikan politik yang berkualitas.
“Masyumi ingin kader yang punya karakter dan iman yang kuat, yang berfungsi dengan baik,” ujarnya.
Untuk itu lanjut Dayan, program prioritas partai adalah
perbaikan infrastruktur dan kaderisasi di tingkat pusat dan wilayah juga daerah.
Di tempat yang sama Wakil Ketua Umum Partai Masyumi Affandi Ismail mengatakan, pihaknya akan melakukan pengkaderan secara berjenjang,
terutama kader muda.
“Masyumi bukan partai baru sudah puluhan tahun, partai ini bukan partai kemaren sore. Untuk menjaga marwah di masa lalu kita melalui semangat partai dengan menggaet anak muda,” jelas Affandi.
Untuk itu lanjut dia ada empat bidang yaitu bidang pelajar, mahasiswa pemuda dan remaja masjid. “Masyumi bukan partai orang tua. Namun
partai anak muda yang diberikan pendidikan yang benar serta berakhlak,” tutur Affandi Ismail. (KS)