IMBCNEWS – Makassar Pembangunan megaproyek reklamasi Center Point of Indonesia (CPI) belum lama ini banyak disoroti publik karena terjadi kemacetan (mangkrak) secara bertahap akan diselesaikan pembangunan nya oleh Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, karena salah satu tugas prioritasnya antara lain mewujudkan proyek CPI berjalan sesuai dengan rencana awal.
“Itu mimpi Pak Gubernur Andi Sudirman, untuk menyelesaikan beberapa proyek yang mangkrak utamanya CPI, karena jika itu terwujud, Makassar akan menjadi hub (pusat) pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur,” kata Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan (EKUBANG) dr. Ichsan Mustari, dalam wawancara singkat dengan IMBCNEWS.com di Makassar, Minggu.
Menurutnya, CPI awalnya bagian dari master plan rencana reklamasi kawasan strategis bisnis global terpadu Makassar yang dinamakan The Equlibrium Centerpoint Park (ECP saat Gubernur Syahrul Yasin Limpo, namun seiring berjalannya waktu, proyek itu banyak mangkrak karena berbagai hal, seperti adanya Covid 19, macetnya negosiasi antara Pengembang PT Bumi Asri dan anak Perusahaan Ciputra Group dengan Pemerintah daerah dan dengan pihak terkait lainnya.
“Alhamdulillah mulai bulan silam, semua hambatan dapat kita bicarakan bersama, bahkan didampingi tim hukum dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan dan BPK agar semua berjalan secara baik. Kami dari Pemda tidak ingin ada penangkapan dari KPK yang pekerjaan nya belum selesai, karena itu mitigasi dari tim hukum lembaga terkait kita libatkan,” katanya.
Ia menyampaikan, tidak banyak reklamasi pantai menguntungkan Pemerintah Daerah (PEMDA). Reklamasi d Makassar Pemda mendapatkan bagian 50,47 hektar equvalen Rp 2,8 triliun dengan asumsi harga tanah yang dijual Yasmin dan Ciputra Rp50 juta per meter persegi.
“Areal yang diijinkan untuk direklamasi seluas 157 hektar, dan saat ini akan memasuki tahap kedua hingga di pulai Lay-lay, namun ijin tahap kedua belum dikeluarkan sebelum pengembang menyelesaikan pembangunan infrastruktur yang dijanjikan kepada PEMDA,” kata Ichsan.
Keberhasilan CPI adalah kebanggaan warga Makassar pada khususnya, karena area seluas itu akan dibangun hunian elite, super mall, dan kawasan wisata lainnya. Sementara bagian milik Pemda, akan dibagun juga berbagai sarana publik, seperti adanya Pembangunan Masjid Kubah’ yang terdiri dari 99 menara kubah, dan rencana pembangunan rumah sakit umum kerjasama dengan Kementerian Kesehatan dengan Pemda seluas 8.000 hektar. “Ini sedang kita matangkan sehingga dalam waktu dekat dapat trjadi ground breaking,atau pelatakan batu pertama,” katanya.
Ichsan Mustari, mantan Kepapa Dinas Kesehatan, Pemprof Sulsel, yang dipercaya untuk melakukan tim negosiasi antara pengembang dan lembaga lain.
Dalam pembagian lahan CPI, setelah diurug, sebelumnya diberitakan, Pemkot Makassar Klaim Berhak 3,3 Hektare di CPI Makassar. Untuk Penggunaannya, itu hak Pemkot.
Pemkot Makassar juga mengklaim punya jatah lahan di Kawasan CPI. Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menyebut pihaknya punya bagian seluas 3,3 hektare.
Rencananya di kawasan seluas 3,3 hektare ini akan dibangun New Balai Kota Makassar. Danny menyebut sudah merencanakan pembangunannya sejak 2018.
IMBCnews/diolah/**