IMBCNews, Karawang | Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) yang digelar di Pos Yandu Hanjuang 9 Dusun Pasirjengkol I, Rabu (2/10), diisi dengan hasil-hasil pembahasan Musrenbang Kedusunan menjadi Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDES) Pasirjengkol, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang untuk Tahun Anggaran 2025 .
Menurut Kepala Desa Pasirjengkol Tati Maryati pertemuan dengan seluruh aparataur desanya kali ini untuk penetapkan program prioritas, terkait dengan Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2025 yang dibagi pada dua sektor kegiatan, yaitu pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan kepada masyarakat.
Hadir dalam acara ini, Camat Majalaya diwakili Sekretaris Camat Tatang Muktar, Pendaping Kecamatan Tuti, Badan Permusyawaratan Desa (BPD): Ketua Dadang Roby dan anggota, para Ketua RW, RT, Karang Taruna dan LPM, serta tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya se-Desa Pasirjengkol.
“Untuk Pengunaan Dana Desa itu tidak semaunya kepala desa. Namun harus sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan baik dari pemerintah pusat mau pun provinsi dan kabupaten. Maka penggunaan dana desa atas usulan dari masyarakat mulai tingkat RT dan RW melalui musyawarah di tingkat kedusunan,” ungkap Kades Pasirjengkol Tati Maryati.
Ia mengemukakan, usulan tersebut meliputi rencana pembangunan fisik seperti Jalan setapak (Japak), Jalan lingkugan (Jaling), Turap saluran, dan lainnya. Hasil dari musyawarah tiap dusun lalu dibawa ke Musrenbang Desa seperti yang sedang dilaksakan saat ini.
Lebih lanjut Tati mengatakan bahwa rencana penggunaan Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2025 yang untuk layanan masyarakat, diutamakan pada pencegahan stunting, penggulangan TBC, ketahanan pangan, bantuan-bantuan, dan lainnya.
“Khusus stunting, Alhamdulilah di Desa Pasirjengkol saat sekarang ini zero stunting,” kata Kades Tati menjawab pertanyaan awak media seusai acara musrenbangdes ditutup.
Sementara untuk prioritas ketahanan pangan, sebut dia, pemdes meningkatkan pangan hewani melalui ternak domba.
“Kita juga memasukkan dalam RKPDES pembangunan jalan usaha tani atau JUT, turap saluran pertanian dan normalisasi saluran untuk pertanian,” terang Tati Maryati.
Ditanya persentase soal ketahanan pangan yang dibolehkan terkait dengan Dana Desa Tahun 2025, ia menjalwab kalau persentasenya kita belum tahu berapa persen. Kita tunggu pelantikan Presiden yang baru dan kita akan menyesuaikan dengan persentasenya; Jika telah turun juklak dan juknisnya,” sebut Kades Tati.
Untuk masalah pendidikan, Tati mengemukakan kalau pada Pendidikan Anak Usia Dini, untuk guru-gurunya telah diberi insentif honor Rp1.200.00 per bulan.
Menurutnya di Desa Pasirjengkol ada 12 PAUD yang sudah resmi, namun antara satu PAUD dengan PAUD lain jumlah guru yang dapat insentif beda. “Tergantung dengan jumlah muridnya. Ada yang satu PAUD tiga guru yang dapat insentif karena muridnya banyak. Tapi kalau di PAUD yang muridnya cuman 15 anak misalnya, guru yang dapat insentif honornya paling satu orang,” pungkas dia. (hhr/asy0210: lpt/lpg)