IMBCNEWS | Jakarta, Lahirnya Partai Umat, sebagai reaksi kekecewaan kader Muhammadiyah kepada Partai Amanat Nasional (PAN) yang dinilai tidak lagi punya komitmen terhadap idiologi Partai yang berasaskan Islam.
Para pimpinan dan pengurusnya, lebih cenderung berorientasi pada kekuasaan dan pendapatan proyek qq pemerintah. Oleh karenanya, dalam Pemilihan Umum tahun 2024 kader Muhammadiyah akan lari ke Partai Umat, kata Dr. Herman Kadir, Sekretaris Mahkamah Partai Umat, di Jakarta, Senin.
Menurutnya, dalam pidato Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nasir, M.Si dalam sambutan Pembukaan Sidang Tanwir Mukmatamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 dibuka di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jumat kemarin, menegaskan lima tahun ke depan Muhammadiyah harus memperkuat basis Jamaah yang kokoh dengan nilai-nilai keislaman, handal beradaptasi dakwah dengan IT, serta memperkuat kaderisasi.
Makna dari isi pidato itu, kata Herman, mendorong para kader Muhammadiyah kembali ke khitahnya, yakni memperkuat basis jamaah yang kokoh dengan nilai keislaman yang kuat. Dengan demikian, melihat perkembangan jalan politik PAN saat ini, dinilai tidak lagi sejalan dengan khitah Kemuhammadiyahan yang punya komitmen terhadap perjuangan Islam dalam bingkai idiologi Pancasia dan NKRI.
Herman dimintai tanggapanya, terkait pidato Ketua PP MUhammadiyah dikaitkan dengan Perkembangan Partai Umat dalam Pilpres 2024.
“Saya memperkirakan 80 persen suara dari kader Muhammadiyah setelah Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Solo itu akan hijrah berondong-bondong ke Partai Umat,” katanya, seraya menambahkan, misi dari Partai Umat sama dengan yang disampaikan Pimpinan Muhammadiyah yakni, menegakkan keadilan dan melawan kedholiman.
Dengan misi tersbeut, kata Herman, Indonesia akan tercipta sebagai negara yang adil dan makmur di bawah lindungan dan Ridha Allah SWT. atau “baldatun thoyibatun Warobun ghofur”.
Herman juga mengatakan, tokoh umat sebagai ephisentrumnya adalah Dr. Amin Rais. Amin Rais, tidak hanya tokoh reformasi tetapi juga tokoh Muhammadiyah yang masih dinilai komitmen dan konsisten terhadap dakwah dan Jamaah Islam. Oleh karenanya, suara PAN dalam pemilu tahun 2024 akan migrasi ke Umat jika melihat perkembangan politik yang cukup dinamis, seperti yang disampaikan Prof. Dr. Haidar Nasir.