Laporan Rini Asriningsih, dari Den Haag, Belanda.
IMBCNEWS Den Haag | Awalnya dibuka pasar malam secara terbatas. Namun Dalam perkembangannya, pengunjungnya terus meningkat utamaya para pengunjung imigran atau anak-anak Indonesia – Eropa dan warga Suriname berdarah Jawa.
Oleh karenanya, tak salah jika ada orang Indo- Eropa menyebutnya, Menghadiri Pasar Tong tong Nostalgia Memori Lawas.
Pasar malam yang bermula dari Keraton Jawa itu mulai dirintis menjadi pasar malam Indo – Eropa. Namun agar punya daya tarik lebih luas, Wali Kota Den Haag mengubahnya dari pasar malam diganti nama menjadi “Fair Taong Tong yang selalu dilaksanakan di kota Den Haag atau “s-Gravenhage”.
sGravenhage itu bermakna pagar dari rumah-rumah orang kaya kala itu. Guna mempermudah penyebutan dalam pergaulan internasional, nama itu diubah menjadi Den Haag yang maknanya tak jauh beda degan pagar.
Pasar malam atau Fair Tong-tong relatif sejak tahun 1959 atau sudah sekitar 67 tahun silam dilaksanakan.
Mengutip tongtongfair.nl, yang di release Tempo, Festival Tong-Tong merupakan acara pasar malam yang memiliki nilai dan budaya yang tinggi. Festivsl Ton Tong dapat dijadikan sebagai wadah bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Belanda untuk bernostalgia sekaligus mengobati rasa rindu terhadap Tanah Airnya. Uniknya, acara ini diinisiasi oleh masyarakat Belanda
Festival Tong Tong ini dilaksanakan setiap tahun di Belanda. Makanya tak heran jika pengunjung sekaligus para pedagang ‘musiman’ khususnya dari Indonesia, tiap tahun selalu bertambah, karena selain berdagang mencari untung, para pedagang pemula sambil berwisata.
Festival Tong-Tong menampilkan aneka ragam budaya, mulai dari penampilan seni dan budaya, workshop seni, stand souvenir, dan food court khas Indonesia.
Keberadaan Festival itu tidak hanya menampilkan budaya Indonesia di luar negeri, tetapi juga sebagai ajang para pelaku UMKM menjual dagangan mereka melalui kios-kios yang disediakan.
Beberapa instansi pemerintah juga terlibat dalam Festival Tong Tong ini. KBRI Den Haag memeriahkan acara ini dengan mendirikan stand guna mempromosikan pariwisata Indonesia melalui brand Wonderful Indonesia.
Pasar malam Tong tong diadakan oleh Belanda, dan hingga kini sudah melaksanakan lebih dari 63 kali dengan pengunjung lebih dari 100 ribu orang.
Pasar Tong tong selalu ditunggu-tunggu oleh orang Belanda , khususnya banyak keturunan /peranakan Indo dan juga orang-orang Suriname keturunan jawa yang dulunya dibawa pada masa penjajahan Belanda.
Suasana di pasar tong-tong selain jual beli produk Indonesia juga banyak orang yang bernostalgia mengnang masa lalu ketika mereka/kakek dan neneknya masih tinggal di Jawa, Sumatra, Selebes, Ambon dan Borneo.
Hubungan emosional yg sangat erat dengan Indonesia menjadikan suasana di pasar Tong penuh kehangatan dan kekeluargaan. Banyak orang bangga masih keturunan Java. Selebes, Sumatra, Maluku dan Borneo atau Kalimantan.
Pasar Tong-tong diadakan setiap Tahun, untuk tahun ini dijadwalkan di bulan tgl 31 Agustus s. d 10 september 2023
Selain pasar produk Indonesia juga menampilkan kesenian tari-tarian dan musik daerah seluruh wilayah indonesia.
Atensi dari kedutaan Indonesia untuk Belanda cukup besar, seperti halnya para peserta pameran juga diundang ke kedutaan ramah tamah langsung dengan bapak Duta besar dan juga beliau mengunjungi stand saat pameran berlangsung
imbcnews/diolah/