IMBCNews, Pangkalan-Karawang | Proyek turap penahan tanah (TPT) pada drainase berlokasi di Dusun Tegalwareng, RT 03/RW 01, Desa Medalsari Kecamatan Pangkalan, terkesan kurang volume. Pekerjaan pemasangan batu belah terdapati menumpang di pasangan batu yang sudah ada pada bangunan lama, sedangkan di sekitar lokasi proyek tidak ditemukan papan informasi proyeknya.
Ketua Paguyuban Padasuka Endang Martin yang selama ini konsen di berbagai proyek pembangunan fisik, khususnya di Karawang selatan, mengatakan bahwa pasangan batu belah drainase sebelah dalam ditumpangkan dan tinggi pasanga baru hanya sekitar 10 centimeter saja.
Endang Martin di lokasi proyek, Selasa (16/4/2024), mengatakan sangat menyesalkan pekerjaan drainase di Dusun Tegalwareng ini, karena terjadinya bangunan lama tidak dibongkar lebih dulu dan bangunan barunya ditumpangkan di atas bangunan lama sehingga kesannya terjadi pengurangan volume mau pun kualitas bangunan.
“Jadi kesannya, bangunan baru pada turap drainase ini melabrak spek. Begitulah kesan yang saya tangkap. Di mana, pekerjaan drainase sebelah dalam dari jalan menumpang di atas pasangan batu yang sudah ada. Mana papan informasi proyek juga tidak kami temukan di lokasi proyek ini,” jelas dia.
Menurut Martin, pihak pelaksana hanya menambah ketinggian sekitar 10 centimeter di sepanjang kurang lebih 60-an meter. Ia katakan, sepertinya proyek ini sudah rampung namun sepanjang pemantauannya di lapangan menunjukkan adanya pengurangan volume, terlebih pada pasangan batu belah yang baru ditumpangkan di batu yang sudah ada sejak lama.
Martin menambahkan, proyek ini didanai dari Dana Desa Tahap 1 Tahun Anggaran 2024. “Artinya ini sumber dananya APBN atau berasal dari pajak rakyat Indonesia. Harusnya setiap proyek yang didanai uang negara seperti ini, terdapat papan informasi proyek. Namun, saya tidak pernah melihat papan proyek yang terpasang di lokasi proyek ini,” tegasnya.
Menyoal masalah pemasangan batu yang menumpang atau menempel pada pasangan batu yang sudah ada dengan ketinggian sekitar 10 centimeter, dibenarkan oleh pihak pelaksana Sumarna. Orang kepercayaan Kelapa Desa Medalsari ini bahkan mengaku kalau dirinya yang ditunjuk Kades selaku pelaksana pembangunan drainase di Dusun Tegalwareng tersebut dengan pola swakelola.
“Benar, pasang batu bangunan barunya menumpang atau ditempel pada bangunan yang sudah ada. Tinggi pasangan baru sekitar 10 centimeter. Semuanya, sekitar 60 meter kiri-kanan. Tapi total bangunannya saya bikin menjadi 120 meter. Jadi dipanjangin bangunannya sehingga volume material tidak dikurangi,” ungkap Sumarna menjawab pertanyaan IMBCMews, di rumahnya, Desa Medalsari, Selasa (16/4/2024).
Kemudian dijelaskannya bahwa pembangunan drainase di Dusun Tegalwareng merupakan anggaran DD tahap 1 yang tersisa. Dan soal papan proyek memang belum pernah dipasang. “Nanti akan saya pasang papan informasinya,” sebut dan janji dia.
Soal pemasangan batu yang hanya ditumpangkan di bangunan yang sudah ada, jelas Sumarna, biar kelihatan pantas terhadap posisi drainasenya, karena jalan kondisinya sudah dibeton.
“Selain itu, kontur tanah di sekitaran jalannya tidak datar, beda dengan daerah hilir. Jadi harap maklum juga, karena lingkungan Dusun Tegalwareng ‘kan termasuk daerah lereng pegunungan, silakan lihat sendirilah,” jelas dan pinta Sumarna yang juga selaku kepala dusun, seraya ia menunjuk ke jalan yang berlokasi di depan rumahnya. (eds-hhr/asy1704: lpt-lpg)