IMBCNews, Jakarta | Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah DKI Jakarta resmi dibuka oleh Ketua PP Muhammadiyah Dr H Busyro Muqoddas SH M Hum, Sabtu (11/3/2023) di Gedung Olah Raga Remaja Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Dalam amanatnya mengemukakan, jangan sampai Muhammadiyah absen dari aktivitas pencerdasan bangsa dan ummat secara keseluruhan.
“Muhammadiyah itu salah satu perintis, ya salah satu saja bersama yang lain, sebagai perintis berdirinya Negara Republik Indonesia yang terus menerus ikut merawat Indonesia, insya Allah sampai akhir zaman,” kata Busyro Muqodas.
Menurut dia, Muhammadiyah sangat sesuai dengan Pancasila dan perintah Undang-undang Dasar 1945. “Sesuai benget, dan tidak ada pertentangan sedikit pun,” tegasnya.
Dengan mengutip ungkapan Aktivis Muhammadiyah Jawa Tengah Mas Hafid yang aktif di Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik, andaikan Muhammadiyah cuti 3 bulan saja, sekolahnya dan rumah sakitnya, kayak apa keadaan Indonesia.
“Hal itu menginspirasi kita pada Surat Wal Ashr. Ayat dalam surat ini memiliki filosofi agar kita jangan sampai rugi dalam guliran waktu yang ditentukan Allah. Maka tetap dan teruslah beramal shaleh serta saling berwasiat dengan kebenaran dan kesabaran,” katanya.
Prestasi Muhammadiyah saat ini, sebut Busyro, telah mempunyai Pimpinan Wilayah di 34 provinsi, dengan jumlah 441 Pimpinan Daerah, sebanyak 3.932 Pimpinan Cabang.
“Sedangkan Pimpinan Ranting Muhammadiyah di kampung-kampung seluruh indonesia, jumlahnya mencapai 14.542 ranting. Sementara Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah ada di 28 negara,” sebut dia.
Dari sekian banyak warga Muhammadiyah di berbagai wilayah hingga luar negeri, ungkap Busyro, memiliki banyak sekali amal usaha seperti juga sekolah dan rumah sakit dan lain-lain, untuk membantu masyarakat dan orang yang memerlukan bantuan serta pantas dibantu. Kerjasama yang dibangun Muhammadiyah memakai prinsip ta’awun.
“Kerjasama dengan prinsip ta’awun, berlaku kepada siapa saja, sesuai dengan Surat Almaidah ayat 2. Dan membantu siapa saja termasuk sampai ke lembaga-lembega negara, dalam upaya Muhammadiyah turut aktif dalam mensejahterakan masyarakat,” tegasnya.
Sekali pun begitu, warga Muhammadiyan itu selalu kritis namun konstruktif dan etis. “Kritis tapi konstruktif. Konstruktif tapi juga etis. Ini telah menjadi watak Muhammadiyah, ” kata Busyro.
Oleh katena itu, tambah dia, Muhammadiyah tidak boleh dermis yang menyebabkan oportunistik. Dermis semacam orang yang hanya nyari kesempatan untuk pribadi saja. Karena itu desmis bukan watak dari agama mana pun, maka jangan sampai punya watak dermis. Karena prinsip kerjasama Muhammadiyah senapas dengan ta’awanu ‘alal birri wat taqwa dalam menjalankan visi dan mengembangkan misi. Ini sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” jelas dia.
Hadir pada acara pembukaan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Kapolda Metro Jaya yang diwakili oleh jajarannya, Pangdam Jaya, Keuskupan Agung DKI Jakarta, Pimpinan Walubi DKI, Perwakilan Pengurus Nahdlatul Ulama DKI dan ornas-ormas lainnya, juga semua unsur Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah beserta Ortomnya se-DKI Jakarta dan para undangan lainnya.
Pembukaan yang dilakukan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas didampingi Ketua PWM KH Sun’an Miskan Lc, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan lainnya ditandai dengan membunyikan drum band. (Asy: musywil)