IMBCNews, Karawang | Gelaran Hajat Bumi bagi Desa Mulyasejati Kecamatan Ciampel dikaitkan juga dengan HUT Karawang ke-390. Kepala Desa H Jumadi menyebut, kegiatan ini menjadi bagian bentuk rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa, karena Mulyasejati dianugerahi lahan yang subur untuk mendapatkan kesejahteraan masyarakat.
“Bukan hanya lahan subur. Namun juga kita harus menjaga dan memanfaatkan lingkungan untuk upaya-upaya kesejahteraan. Selain itu, kita perlu pula meningkatkan rasa syukur, karena kita hidup di bumi dan kalau meninggal akan dikubur di bumi,” kata Jumadi kepada awak media di kantornya, Kamis (5/10).
Jumadi mengemukakan, Hajat Bumi yang digelar Pemdes Mulyasejati sebenarnya hanya bagian untuk mendorong diri sendiri dan juga mengingatkan seluruh masyarakat supaya selalu meningkatkan rasa syukur.
“Karena kita saat ini mencari penghidupan dan adanya ya di bumi. Sementera pemilik bumi dan alam semesta bukan kita, tapi Allah Subhana wa ta’ala Yang Mahapencipta,” jelasnya.
Oleh karena itu, tambah Jumadi, Hajat Bumi yang sudah menjadi budaya asli masyarakat Sunda, tidak ada salahnya untuk dibudayakan juga di Desa Mulyasejati.
Senada Jumadi, Camat Ciampel H Agus Sugiono AP mengaku bahwa Hajat Bumi telah menajadi budaya di berbagai perdesaan. Hajat Bumi juga menjadi salah satu bagian dalam pengawanjatahkan rasa syukur kepada Allah Yang Mahapencipta.
“Maka dari itu, saya mengapresiasi dengan diadakannya Hajat Bumi ini di Desa Mulyasejati tersebut,” kata Camat Agus Sugiono menjawab konfirmasi IMBCNews di Kantor Desa Mulyasejati, Kamis (5/10).
Agus Sugiono juga memberikan acungan jempol kepada Kades Jumadi yang merangkaikan Hajat Bumi dengan HUT Karawang ke-390 dengan menggelar hiburan wayang golek semalam suntuk.
Membicarakan wayang golek, sebut Agus Sugiono, tidak hanya sekadar tontonan. Akan tetapi juga dapat menjadi tuntunan. Karena, wayang golek ini dalam sejarahnya sebagai media da’wah dan syi’ar Islam zaman Wali Songo.
“Pokoknya mah, saya apresiasi karena Hajat Bumi tersebut juga sebagai tradisi adat Sunda. Intinya bertujuan untuk meningkatkan rasa syukur kepada Allah yang punya langit dan bumi, juga telah memberi kehidupan kita di alam fana ini,” tutur Agus Sugiono.
Lebih lanjut Camat Ciampel itu berharap, semoga Allah memberikan keberkahan, khususnya kepada warga Desa Mulyasejati dan desa-desa lain di Ciampel agar tambah baik kesejahteraannya dan maju ilmu pengetahuannya.
Sementara itu salah seorang tokoh sepuh masyarakat Desa Mulyasejati dari Kampung Cisaga- Dusun Sukamulya, Bah Nean, mengucapkan banyak terima kasih kepada Kades Jumadi karena sudah mengadakan Hajat Bumi, salah satu hiburan yang mengandung tuntunan berupa wayang golek.
“Ini merupakan kesenian Sunda leluhur. Zaman ayeuna sudah jarang-jarang ada tontonan wayang golek ketika hajat-hajat dilaksanakan. Mungkin karena biayanya juga,” kata Bah Nean.
Lebih lanjut ia mengemukakan ngahatur-nuhun keun ka Pak Kades Jumadi tos ngayakeun hajat bumi nu dihibur ku wayang golek. “Kiwari kesenian nu jarang di tanggap,” ungkapnya berbahasa asli daerahnya, di sela-sela antengnya menonton wayang golek. (edi-s/asy-0510)