IMBCNews, Rawamerta-Karawang | Pemerintah Desa (Pemdes) Panyingkiran, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang lebih tertarik mengembang-biakan kambing dalam upaya implementasikan program nasional ketahanan pangan. Kepala Desa Kusnaedi S.Pd mengaku telah membentuk kelompok ternak yang beranggotakan 5 orang untuk pemeliharaan dan pengembangan 9 ekor kambing yang telah dibeli menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tahun anggaran 2024 Tahap I.
“Dalam rangka penguatan ketahanan pangan di masyarakat, Dana Desa Tahun 2024 ini, 20 persennya dapat digunakan untuk program ketahanan pangan, boleh jenisnya hayati boleh juga nabati,” kata Kusnaedi kepada awak media di kedianmannya, Sabtu (17/8).
Ia mengemukakan, dari anggaran Dana Desa Tahap I ada 20 persen yang digunakan untuk program ketahanan pangan. Bagitu juga nanti dalam anggaran Dana Desa Tahap II, ada 20 persen lagi untuk ketahanan pangan.
“Tiap-tiap desa diberikan kebebasan dari yang 20 persen itu. Ada juga desa yang menggunakan untuk pembangunan fisik atau infrastruktur pertanian. Kalau Desa Panyingkiran mengarah pada program peningkatan gizi dengan ternak kambing untuk dikembang-biakan,” kata Kusnaedi.
Lebih lanjut ia mengatakan yang dibeli pihaknya kambing atau Domba Khas Garut. jumlahnya ada 9 ekor dan pemeliharaannya dilaksanakan Kelompok Ternak Subur Makmur, ketuanya Mugni.
“Kelompok Ternak Subur Makmur inilah yang melakukan nantinya bertanggung jawab untuk mengadakan rumput ata panan ternak serta gizi untuk domba-domba tersebut,” terang Kusnaedi.
Pembentukan kelompok peternak sebut dia dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Dari anggota kelompok ada yang ditugasi mengurus domba dan kebersihan kandang dombanya. Kemudian ada juga yang kerjanya mengarit rumput, dan mengambik pakan serta segala macam kebutuhan domba supaya keadaannya tetap sehat.
“Kerjasama kelompok ternak ini diharapkan dapat memperlancar upaya pengembang-biakan domba. Diharapkan juga, dalam satu tahun dari sembilan domba khas Garut itu masing-masing melahirkan anak. Kalau anaknya 1 ekor saja misalnya, tentu pada tahun kedua sudah jadi 18 ekor,” terang dan harap Kades Kusnaedi.
Lebih lanjut ia mengatakan akan membentuk Kelompok Ternak Subur Makmur 2 untuk pemeliharaan sapi. “Untuk sapi in sya Allah pembelian bibitnya kita gunakan 20 persen dari Dana Desa yang Tahap II, termasuk membangun sarana kandang sapinya,” tambah dia.
Hal lain yang dijelaskan Kusnaedi adalah faktor menjaga kesehatan ternak. Dalam hal ini ia mengaku telah melakukan kerjasama dengan mantri kesehetan hewan serta berupaya membangun komunikasi dengan dinas terkait.
Ia juga menyampaikan sekitar dua pekan domba yang dari Garut sampai, pihaknyua menggunakan jasa mantri hewan untuk mengecek. “Karena kan ada perbedaan suhu antara Garut dengan Karawang. Nah ini kesehatan dombanya perlu dicek, karena biasanya perbedaan suhu itu rentan dengan penyakit,” aku Kusnaedi.
Semenjak itu, tutur Kusnaedi, sampai sekarang ini tiap 2 pekan sekali domba-domba Kelompok Ternak Subur Makmur dilakukan pemeriksaan kesehatannya oleh mantri hewan yang kesehariannya bertugas di dinas kesehatan. (hhr/asy1708: lpt/lpg)