IMBCNEWS, Karachi | Ratusan pendukung partai yang dipimpin mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, melakukan aksi demonstrasi di Karachi pada Minggu (11/2), menolak hasil pemilu. Mereka tak puas dengan hasil yang diumumkan panitia Pemilu Pakistan.
“Mandat kami telah dicuri. Kami menang dengan perolehan mayoritas dua pertiga suara. PTI telah menang di seluruh Pakistan dengan dua pertiga suara tetapi mereka telah mencuri mandat kita,” kata Muneeza Kamran, saksi pemungutan suara dari kandidat PTI.
Pendukung partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yang berkumpul di luar kantor komisi pemilu Sindh, juga mengutuk lambatnya pengumuman perolahan suara akhir, yang dilakukan lebih dari 60 jam setelah pemungutan suara berakhir.
Pemerintah sementara Pakistan mengatakan, penghitungan suara tertunda karena persoalan komunikasi terkait pemutusan sambungan internet seluler pada hari pemilihan. Pemutusan sambungan internet ini, yang menurut otoritas dilakukan dengan alasan keamanan, mengundang keprihatinan dari kelompok pembela HAM dan pemerintah-pemerintah asing.
Hasil akhir dari pemilu nasional Pakistan menempatkan calon-calon independen, yang didukung oleh Khan yang sedang dipenjara, memimpin dengan 93 dari 264 kursi.
Partai lain yang juga dipimpin mantan perdana menteri, Nawaz Sharif, berada di urutan kedua dengan 75 kursi setelah pemungutan suara yang diselenggarakan Kamis (8/2), yang menciptakan ketiadaan partai mayoritas yang jelas tetapi ini adalah partai tunggal terbesar di parlemen, karena calon-calon yang didukung Khan, maju di pemilu sebagai individu, bukan partai.
imbcnews/voa as-ind/diolah/