IMBCNews, Jakarta | Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan; Pemanfaatan platform Learning Management System (LMS) berperan penting dalam mempercepat pembangunan desa-desa di Indonesia.
Demikian antara lain diungkap Gus Halim (sapaan akrab Abdul Halim Iskandar) saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Platform Learning Management System (LMS) di Jakarta, Senin (13/5) malam.
“LMS yang sudah kita siapkan cukup lama waktunya, bisa dimanfaatkan juga untuk warga masyarakat secara umum. Itu sangat dibutuhkan di dalam percepatan pembangunan desa,” katanya.
Menurut Gus Halim, Platform LMS yang berfungsi menjadi media pembelajaran bagi tenaga pendamping desa itu merupakan sarana peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di desa supaya mereka dapat ikut berperan maksimal membangun desa.
“Harapan kita semua adalah LMS ini menjadi salah satu faktor pemicu percepatan peningkatan sumber daya manusia,” kata dia melanjutkan.
Gus Halim juga mengingatkan bahwa seluruh pihak yang terkait dengan pembangunan desa mengenai dua langkah yang perlu diprioritaskan implementasinya guna mempercepat pembangunan di desa. Dua langkah itu adalah memastikan terjadinya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM di desa.
“Nah dua hal inilah yang selalu berkaitan (dengan percepatan pembangunan desa) antara SDM dan ekonomi,” kata dia.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Luthfiyah Nurlaela menyampaikan bahwa keberadaan LMS dapat digunakan sebagai pembelajaran digital atau daring yang bertujuan meningkatkan kapasitas tenaga pendamping profesional di desa.
Melalui LMS yang merupakan salah satu program strategis Kemendes PDTT itu, kata dia melanjutkan, tenaga pendamping diharapkan mampu melaksanakan tugas fasilitasi pendampingan masyarakat desa agar mampu memajukan desa.
Luthfiyah berharap keberadaan LMS dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran bagi para tenaga pendamping desa.
“Semoga dengan LMS ini dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi dan fleksibilitas pembelajaran serta memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan lebih memenuhi kebutuhan individual peserta,” kata dia.
Baik Gus Halim maupun Luthfiyah, keduanya juga berharap ke depannya pengembangan pemanfaatan LMS dapat mencakup pembelajaran bagi pihak-pihak lain, seperti aparatur sipil negara (ASN) dan kader pemberdayaan masyarakat desa. (Sumber: Antara)