IMBCNEWS | Jakarta – Gempa di Indonesia relatif sering terjadi utamanya di daerah pantai Selatan atau Samudra Hiddia. Lempengan bumi di kawasan itu sering beradu hinga menyebakan gempa bumi atau stunami. Gempa susulan di Jayapura masih terus terjadi pada Senin sore waktu setempat.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menyatakan gempa susulan sudah terjadi sebanyak 68 kali. Ini kejadian luar biasa.
“Total gempa susulan hingga pukul 15.00 WIT sebanyak 68 kali, enam di antaranya dapat dirasakan,” ujar Daryono, dilansir Tempo.co. Senin. Ia juga memberi catatan variasi besarnya gempa, yaitu magnitudo 1,6-4,9.
Wilayah Kota Jayapura diguncang gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,9 pada hari Senin pukul 01.24 WIB atau 03:24:33 WIT. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.53 Lintang Selatan dan 140.74 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 14 kilometer arah timur laut kota Jayapura, Papua pada kedalaman 10 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman dangkal diduga diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif yang melintasi Jayapura,” ujar Daryono.
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Kota dan Kabupaten Jayapura pada IV-V MMI, yaitu dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Kerusakan Bangunan
Menurut rilis yang dikeluarkan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua, Welliam R. Manderi, terdapat tujuh bangunan rusak ringan. “TRC BPBD Kota Jayapura melakukan kaji cepat dampak kerusakan akibat gempa yang terjadi. Selain itu, penghitungan kerugian dalam proses assessment,” tulisnya.
Berikut bangunan yang rusak
- Hotel Swisbells (Plafon yang runtuh) – Rusak Ringan
- Hotel Horison Kota Jayapura (Ubin Lantai Rusak) – Rusak Ringan
- Rumah Sakit Provita (Keramik Dinding runtuh) – Rusak Ringan
- Mall -mall juga ada sebagian yang rusak.
Imbcnews/Sumber diolah/tempo.co