IMBCNews, Mamuju | RSUD Provinsi Sulawesi Barat merupakan rumah sakit rujukan provinsi. Visi RSUD ini diharapkan dapat menjadi rumah sakit unggulan pelayanan rujukan di wilayah Sulawesi.
PJ Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Fakrulloh mendorong RSUD Sulbar terus melakukan evaluasi dan berbenah guna memastikan pelayanan yang sesuai dengan harapan masyarakat.
Direktur RSUD Sulbar dr. Hj. Marintani Erna Dochri mengatakan, atas arahan PJ Gubernur, pihaknya terus berbenah melakukan perbaikan. “Kami sekaligus berupaya meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien untuk masyarakat. Fokusnya adalah peningkatan mutu secara internal dan eksternal,” katanya, di Mamuju, pada Ahad (13/8/2033).
Secara internal, sebut Marintani pembenahan beberapa fasilitas sarana dan prasarana terus dilakukan untuk kenyamanan pasien dan pengunjung. “Sedangkan secara eksternal RSUD telah melakukan beberapa langkah strategis, antaranya, adalah masalah perizinan, sertifikasi, dan akreditasi,” jelas dia.
Beberapa pembenahan yang dilakukan atas evaluasi tiga bulan terakhir, diantaranya perbaikan sarana dan prasarana infrastruktur sesuai dengan masalah yang sering dikeluhkan oleh pasien yaitu air bersih yang tidak mengalir, ruangan perawatan yang tidak dilengkapi orden atau tirai, sebagian AC rusak, toilet IGD, kebocoran serta sebagian lift tidak berfungsi.
“Upaya perbaikan sebagian telah selesai dan masih terus berbenah yaitu instalasi air bersih, pemasangan tirai dan gordin, perbaikan lift, perbaikan AC sentral, perbaikan kebocoran lantai dan plafon, penambahan kursi pengunjung, taman bermain anak, perbaikan instalasi gas medis, perbaikan pintu, pemasangan CCTV, perbaikan toilet dan westafel.
“Sekarang, sementara perbaikan lift yang menghubungkan akses antara rumah sakit lama/gedung lama dengan rumah sakit gedung baru untuk memudahkan mobilitas pelayanan penyakit infeksius, pembangunan penambahan toilet IGD,” ungkapnya.
Termasuk pembenahan layanan Cathlab untuk pemasangan cincing pada penderita jantung sedangkan untuk layanan Hemodialiasa dan Cancer sementara dalam pembagunan dan pendidikan fellowship ketenagaannya dan rencana operasionalnya pada tahun 2024.
Selain itu, salah satu penunjang RSUD yang mendapat sorotan dari masyarakat adalah pengelolaan perparkiran, tarif dan sarana prasarana parkir yang dianggap kurang layak.
Atas tuntutan itu, pihak rumah sakit bersama pengelola parkir berupaya melakukan pembenahan perparkiran dengan memasang CCTV memantau area perparkiran.
Dia mengaku saat ini sebagian area parkir mengalami gangguan karena adanya aktivitas pembangunan bungker sekitar area parkir dan sebagian kendaraan dialihkan ketempat yang lain.
“Upaya pembenahan portal parkir hingga kini terus dimaksimalkan, portal parkir sejak beroperasi terus didorong untuk melakukan penataan agar lebih baik, komunikasi dengan pihak penyedia portal selaku penanggungjawab juga intens dilakukan memastikan kesiapan penyedia memenuhi segala ketentuan demi kenyamanan pengunjung,” pungkasnya. (Asy: rls_RSUDSulbar)