IMBCNews, Karawang | Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Rawamerta-Kabupaten Karawang Priyanto mengungkap lahan sumur Pertamina yang terbengkalai, disinyalir menyebabkan tikus bersarang. Akhir-akhir ini diakuinya telah menjadi pembahasan para petani di Dusun Bakan Uma, Desa Sekarwangi, Kecamatan Rawamerta.
“Dalam hal ini, pihak Pertamina EF sudah pernah menyatakan bertanggung jawab. Pertamina akan melakukan pembersihan atas lahan dimaksud,” kata Priyanto yang akrab disapa Aan melalui pesan tertulis yang diterima IMBCNews, Sabtu (29/6) sore.
Menurut Aan, pihak Pertamina akan membersihkan lebih dulu lahan bekas sumur pengeboran minyak itu. “Bahkan Pertamina sudah mempersiapkan bahan kimia dan lainnya dalam upaya membasmi hama tikus yang disebut-sebut petani jadi sarang tikus tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa saat ini UPTD Pertanian Rawamerta menunggu aksi pihak Pertamina menunaikan tanggung jawab dimaksud. “Kita tunggu dulu beberapa hari, mudah-mudahan saja pihak Pertamina segera melaksanakan pembersihan lahan bekas sumur yang terbengkalai di Bakan Uma tersebut,” pinta Aan.
Bahkan pihak Pertamina, lanjut Aan, merespons usulan UPTD Pertanian dan para petani. “Ketika hendak melaksanakan pembersihan lahan tersebut, Pertamina juga katanya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Sekarwangi. Begitu respons pihak Pertamina,” sebut dia.
Mengenai sawah kekurangan air sebagaimana dikeluhkan petani yang tanaman padinya sedang bunting dan mulai mekar di Bakan Uma, Aan mengatakan, UPTD Pertanian Rawamerta sudah melaksanakan usulan agar Seksi Pengairan wilayah Rengasdengklok melakukan penanganan selekasnya.
“Untuk pengairan irigasi Desa Sekarwangi masuknya wilayah Seksi Pengarian Kecamatan Rengasdengkok. Sudah saya usulkan masalah saluran tesier yang kering, karena memang petani di Bakan Uma sangat membutuhkan air irigasi agar masuk ke sawah mereka. Usulan ini kami maksudkan untuk upaya menyelamatkan tanaman padi yang tersisa hingga dapat dipanen. Maka itu kami juga mengharap, krisis air tersebut supaya segera dapat teratiasi,” ungkap dan harap dia.
Sebelumnya, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sri Tani Desa Sekarwang H Udira menjelaskan bahwa adanya sumur pertamina yang tak terurus jadi penyebab banyak tikus. Hewan pengerat itu bersarang di semak-semak pinggir sumur Pertamina yang tidak terurus,” jelasnya, Kamis (27/6).
Selain hama tikus menyerang sebagian tanaman padi yang sedang bunting dan mulai mekar di Bakan Uma, namun juga debit air dari pintu air menuju ke saluran tesier Bakan Uma seperti tarhambat. “Saluran tesiernya kering sehingga sawah-sawah petani juga terdampak kekeringan,” pungkas dia. (hhr/asy2906: lpt/lpg)