Jakarta – IMBCNews – Akhir-akhir ini ramai dibicarakan mengenai masalah etika, terutama menyangkut etika seorang pemimpin. Bagaimana seharusnya seorang pemimpin itu berperilaku, baik terhadap dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya.
Masalah etika merupakan refleksi jiwa dan ungkapan perasaan terhadap perilaku atau tindakan orang lain atau diri kita sendiri. Etika menyangkut masalah baik dan buruk berdasarkan nilai-nilai yang disepakati yang terkait erat dengan kebiasaan dan karakter atau watak.
Oleh karena itu seorang pemimpin haruslah memiliki watak dan karakter berdasarkan kebiasaan yang dianggap baik oleh masyarakat. Ketika Indonesia belum merdeka yaitu dimasa kerajaan dan atau kesultanan yang berkuasa, jika sang raja memberikan kekuasaan kepada anak dan keturunannya hal itu dianggap baik, wajar dan patut.
Tetapi begitu kita telah memilih bentuk negara kita republik, maka yang berdaulat bukan lagi tuanku tapi adalah rakyat. Oleh karena itu seorang pemimpin atau presiden di negeri ini harus tunduk dan patuh kepada rakyat.
Untuk itu sebagai konsekwensi logis dari sikap dan pandangan tersebut, maka apa saja yang kita lakukan sebagai seorang pemimpin haruslah menghormati dan ditujukan untuk terciptanya sebesar-besar kemakmuran rakyat, bukan kemakmuran bagi diri kita sendiri, keluarga atau untuk kepentingan segelintir orang.
Disinilah kita lihat sekarang di negeri kita sangat banyak masalah, karena banyak kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang tidak sesuai dengan etika atau kepatutan dan kepantasan. Karena sepatutnya dan sepantasnya setiap kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah haruslah diorientasikan untuk kepentingan seluruh rakyat.
Tapi itu pulalah yang belum kita perdapat sehingga meskipun kita sudah merdeka 78 tahun jumlah orang yang miskin atau belum mampu memenuhi kebutuhan pokoknya di negeri ini masih saja sangat besar yaitu 25,9 juta jiwa. Paadahal mereka juga warga bangsa yang sama-sama berhak dengan kita untuk dapat menikmati hasil pembangunan agar bisa hidup sejahtera.
Disinilah kita melihat akan arti pentingnya Pilpres 2024, karena kita mengharapkan lewat Pilpres tersebut kita akan dapat memilih presiden yang memiliki kecerdasan, kematangan emosi, kemampuan untuk mewujudkan tujuan pemerintah serta menjunjung tinggi kejujuran, keadilan dan etika.
Ini menjadi sesuatu yang sangat penting. Karena lewat tangan dan kebijakan yang mereka buatlah diharapkan kita akan bisa membawa negeri ini menjadi negeri yang berkeadilan dimana rakyatnya hidup dengan aman, tentram, damai, sejahtera dan bahagia.
Penulis,
Buya Anwar abbas
Wakil Ketua Umum MUI