IMBCNEWS Bogor | Seorang praktisi mengisyaratkan, agar para produsen dan reseler mengenali pasar potensial untuk promosikan produk lewat medsos (media sosial) utamanya target market G Z yakni mereka yang berusia antara 15-18 tahun.
Praktisi dan trainer kewirausahaan, Faisal Maulana, memberikan pelatihan ‘Strategi IG Shop dan TikTok Shop’ bagi puluhan pengusaha di Bogor, Rabu kemarin yang digelar secara kolaboratif bersama Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) Korwil Bogor.
“Market aplikasi medsos berbeda-beda, dengan TikTok lebih banyak digunakan oleh Gen-Z yang memiliki rentang usia 15-18 tahun hingga 20-25 tahun,” katanya.
Para pengusaha disarankan untuk lebih mengenal siapa segmen pasar potensial sebelum memutuskan aplikasi media sosial (medsos) yang tepat dalam mempromosikan produk mereka, kata Faisal Maulana, usai memberikan pelatihan ‘Strategi IG Shop dan TikTok Shop’ bagi puluhan pengusaha di Bogor.
“Kita sekarang mengenal ada Instagram, TikTok, dan sebelumnya Facebook. Masing-masing memiliki target market yang berbeda-beda,” jelasnya, seraya menerangkan, TikTok sesuai dengan Gen-Z yang memiliki rentang usia 15-18 tahun hingga 20-25 tahun. “Namun mempromosikan produk di TikTok nggak perlu pakai joget, tapi kita bisa pakai pendekatan edukasi untuk mengenalkan produk,” tegasnya.
Selanjutnya dia menerangkan, pengguna Instagram pada umumnya berusia 30-35 tahun ke atas. “Nah, kalau produk kita masuk dalam rentang usia ini, kita bisa memanfaatkan Instagram.
Banner
Sementara Facebook, menurut Faisal, lebih banyak digunakan oleh generasi di atas usia 40 tahun.
Target market aplikasi medsos Para peserta pelatihan ‘Strategi IG Shop dan TikTok Shop’.
“Inilah yang harus dilihat oleh business owner ketika ingin memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan bisnis mereka,” ujarnya. “Tidak semua media sosial harus digunakan, cukup pilih satu platform medsos yang paling tepat dan sesuai dengan target market produk, dan yang paling nyaman untuk mempromosikan produk,” imbuhnya.
Dengan berkembangnya media sosial, baik dalam hal jenis maupun fitur-fitur yang ditawarkan oleh masing-masing platform saat ini, Faisal mengatakan, teknologi itu sebaiknya digunakan dengan cara-cara yang menyenangkan bagi para pengusaha.
“Namanya juga medis sosial, jadi harusnya kita enjoy aja untuk bersosial dengan masyarakat. Pilihlah media sosial yang paling nyaman bagi kita untuk mengembangkan bisnis. Ada yang berkembang baik lewat Instagram, dan ada juga yang berkembang lewat TikTok, bahkan sampai bisa menghasilkan jutaan hingga miliaran setiap bulan,” ucapnya.
Faisal menekankan bahwa konsistensi dalam membuat konten-konten menarik mengenai produk bisnis di media sosial merupakan salah satu faktor kunci dalam memperoleh manfaat yang lebih besar dari teknologi tersebut.
“Branding itu kan jangka panjang yang harus terus dibangun oleh para pengusaha. Sementara medsos ini hanyalah salah satu strategi dalam mengembangkan bisnis,” tuturnya.
imbcnews/indonesiawindow/diolah/