IMBCNews, Karawang | Pembangunan Turap Penahan Tanah (TPT) Saluran Air yang berlokasi di Dusun Burahol, Desa Kutawargi, Kecamatan Rawamerta dikabarkan sudah dibayar 100 persen, sekali pun secara fisik terlihat belum selesai dikerjakan 100 persen, sehingga beberapa warga setempat menganggap seperti proyek main-mainan saja.
Proyek TPT Saluran tersebut biayanya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang 2023 yang sudah tutup buku pada Desember tahun lalu, dan semestinya sudah tidak ada lagi sisa pekerjaan setelah memasuki Januari 2024.
“Kalau memang sudah selesai 100 persen, apa lagi sudah dibayar 100 persen, seharusnya sudah rapi semua; Tidak ada lagi pengerjaan yang belum tuntas di proyek turap saluran di Burahol ini. Logikanya kan begitu ya,” ungkap salah satu warga Rawamerta Ade SK kepada awak media, di lokasi proyek, Selasa (9/1/2024).
Ade pun lantas menduga-duga dengan nada curiga. Pasalnya, pada proyek TPT ini terlihat masih terdapati plesteran turap belum selesai alias belum rapi seluruhnya termasuk di bagian bawah turap.
“Jangan-jangan ada kong kalikong nih antara pemborong dengan tim komisi di dinas terkait, karena belum rapi semua tuh, plesterannya. Belum tuntas kerjaannya, terlihat masih ada sisa yang belum kena plesteran,” sebutnya.
Seraya Ade berucap, jika sekiranya masih ada sisa pekerjaan dan belum selesai sampai di Januari 2024, tentunya belum 100 persen progres pengerjaannya.
Salah seorang yang mengaku dari pihak kontraktor dan tidak mau disebutkan namanya mengatakan, Proyek TPT yang berlokasi di Dusun Burahol Desa Kutawargi itu merupakan proyek pokok pikiran atau aspirasi dari anggota legislatif Kabupaten Karawang.
“Dalam progresnya sudah selesai 100 persen. Pada tanggal 27 Desember 2023 sudah dibayar dengan progres pekerjaan yaitu, 100 persen,” katanya kepada awak media di Rawamerta, Selasa.
Ia kemudian mengatakan, soal pekerjaan memang plesteran belum semua terplester rapi, masih ada yang terlihat batu belahnya.
“Pemborong sih bisa saja menyelesaikan kekurangan plesteran itu. Cuman ya, kalau sekiranya dikerjakannya sekarang malah kami takut jadi ramai, karena sekarang sudah lewat Tahun Anggaran 2023. Malahan sekarang sudah masuk bulan Januari 2024,” ungkap kontraktor tersebut. (hher/tim-investigasi-0901)