IMBCNEWS Newyork | Seorang demonstran memegang poster yang berisi seruan gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas pada aksi protes yang digelar Jewish for Peace di Space Needle, Seattle, pada pekan ini.
Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di dekat Grand Army Plaza di New York, pada Selasa (23/4). Massa berkumpul di dekat rumah Chuck Schumer, pemimpin mayoritas Senat AS asal Partai Demokrat, untuk memprotes dukungan AS terhadap serangan Israel di Gaza.
Diselenggarakan Jewish Voice for Peace atau Suara Yahudi untuk Perdamaian, protes itu disajikan sebagai ‘seder’ di jalan. Seder adalah hidangan khas yang disantap pada malam kedua perayaan Paskah Yahudi yang berlangsung selama seminggu, direlease dari VOA Jakarta, pada Rabu.
“Saya sangat prihatin atas taktik kelaparan ini. Yang saya tidak mengerti adalah mengapa kita terus mengirim uang untuk genosida? Saya tidak mengerti mengapa kita terus menyetujui? Ini sangat menjengkelkan,” cetus Katherine Stern, 62, seorang pengunjuk rasa.
“Faktanya, semua warga Yahudi yang saya tahu dan cintai, keluarga dan teman-teman saya, merasa takut dengan apa yang pemerintahan Biden lakukan. Dan saya khawatir dia telah kehilangan banyak dukungan,” tambah Stern.
Setelah pidato yang disampaikan oleh para penulis, artis, dan rabi, pengunjuk rasa bergerak memblokade jalan-jalan di sekitar Plaza itu. Sebagian dari mereka ditangkap petugas kepolisian New York.
Para pengunjuk rasa mendesak Schumer agar mendukung dihentikannya penyediaan senjata AS untuk perang Israel di Gaza. Schumer adalah orang Yahudi dengan jabatan tertinggi di Kongres AS.
Sejak Jumat (19/4) lalu, ratusan mahasiswa dan sejumlah individu lainnya ditangkap di beberapa kampus seperti Columbia, Yale, dan New York University. Sementara itu, para kritikus, termasuk anggota Kongres AS dari fraksi Republik, telah meningkatkan tuduhan antisemitisme dan pelecehan yang dilakukan oleh setidaknya sebagian pengunjuk rasa.
imbcnews/voa/diolah/