Jakarta-IMBCNews – Anggota DPR RI periode 2010-2024 Hermanto Tanjung mengatakan, demokrasi jangan sekedar pada teori, harus diterapkan dengan baik, sehingga tidak terjadi penurunan demokrasi.
“Bagaimana dengan kotak kosong? Kalau di Sumbar terjadi maka demokrasi turun derajatnya. Karena daerah yang jadi referensi demokrasi Sumbar,” ujar Hermanto pada acara Baselo Basamo Tokoh (Babako) yang digelar Keluarga Mahasiswa Minangkabau (KKM) Jakarta Raya di kawasan Tebet Jakarta Selatan, Sabtu (19/10).
Menurut mantan anggota Dewan dari Partai Keadilan Sejahtera ini, Sumbar dikenal sebagai daerah yang egaliter, bahkan daerah lain mencontoh Sumbar. “Tapi kenapa ada yang berupaya membuat kotak kosong,” ujarnya.
Terjadinya degradasi demokrasi, menurut Hermanto, tidak lepas dari pendekatan ekonomi. “Suara bisa diperjual belikan. Karena bisa diperjual belikan maka ada pasarnya atau political market, pada saat event pemilu, pilkada, ujarnya lagi.
Menurut Hermanto, Pemilu paling baik di Indonesia terjadi pada tahun 1955, adapun Pemilu tahun 1999 cukup baik. Pemilu 2024 paling brutal, ucapnya.
Hermanto juga mengingatkan, anggota KMM Jakarta Raya untuk terus belajar, saling berdialog sesama. “Banyak yang belajar melalui KMM Jaya Raya, kalau yang jadi anggota DPR, DPRD banyak, yang jadi menteri ada, ada juga yang jadi Ketua MK, Patrialis Akbar,” terangnya.
Sementara Raihan Ariatama, enterpreneur muda mengatakan, demokrasi untuk menghasilkan pemimpin. “Kalau kita tidak melek demokrasi maka akan menghasilkan pemimpin yang bukan ahlinya, seperti ada didalam hadits Nabi, ” kata Raihan.
Hafiz Mubarok, Ketua KMM Jakarta Raya, kegiatan diskusi ini sebagai ajang silaturahmi antara senior dengan junior. Tujuan menaungi mahasiswa di perantauan,” ujar Hafiz.