IMBCNesw, Karawang | Tanaman padi kurang-lebih 50 hektare sawah di Desa Mekarjaya, Kecamatan Rawamerta, saat dipanen pada pekan pertama hingga kedua Agustus ini, cukup memprihatinkan. Umumnya para petani di hamparan sawahnya mengeluh; Gabah hasil panen terkumpul, rata-rata di bawah 20 persen dari hasil normal.
Salah seorang petani warga Dusun Krajan I Mekarjaya H Karta mengatakan, hasil panen rendeng saat ini ia hanya memperoleh sektar 1 ton gabah per hektare sawah. “Sawah milik keluarga saya di sini ada dua hectare. Panennya hanya dapat dua ton kotor. Normalnya sih, panen padi di lingkungan sini antara 4 sampai 6 ton gabah per hektarenya,” kata Karta kepada IMBCNews di sekitar hamparan sawahnya, Ahad.
Ia mengaku telah memanen hasil tanam padi di sawah yang digarapnya pada Kamis 8 Agustus pekan lalu. Gabah yang terkumpul per hektarenya hanya 1 ton, kotor. Kendati begitu ia masih sanggup berkata: “Rada mendingan saya dapat panennya. Dari sawahnya petani yang lain di area sini, ada yang dapatnya cuman 6 kuintal atau 600 kilogram gabah per hektarnya”.
Menurut Karta, panen sekarang banyak petani mengeluh karena mengalami gagal panen. “Di sekitar sawah saya ini, hamparan lahan sawah yang ditanami padi mencapai sekitar lima puluh hektar dan rata-rata gagal panen. Dapatnya gabah dari per hektar sawah di bawah satu ton gabah,” tegas dia.
Lebih lanjut Karta mengemukakan harapan agar orang atau petugas dari pemerintah turun ke lokasi sawah atau menemui para petani yang mengalami gagal panen. “Jangan pada diam di kantor saja. Sepertinya banyak pegawai pemerintah mau turun menemui petani kalau pas tanaman padinya pada bagus. Kalau gagal panen seperti sekarang ini mana? Yang biasanya datang ngasih penyuluhan ke petani, pas petani gagal panen malah tidak ada yang nongol. Bingung saya,” ucap Karta mengeluh.
Ditanya faktor apa yang menyebabkan gagal panen, Karta mengatakan akibat hama penggerek batang, sehingga buah padinya tidak menunduk dan tidak ada isi di butir padinya. “Tapi ada juga di sebagian sawah yang tanaman padinya diserang sama hama tikus,” pungkas dia. (hhr/asy1108: lpt/lpg)